Dahlan Iskan/Net
Dahlan Iskan/Net
KOMENTAR

SATU masjid.

Ribuan orang tewas.

Entah masih akan berapa ribu lagi.

Tergantung apa yang akan terjadi berikutnya. Setelah ada putusan mahkamah agung Sabtu kemarin.

Ini bukan sembarang masjid: Masjid di Ayodya, sekitar 500 km di timur New Delhi. Juga disebut Masjid Babri. Yang sejarahnya begitu panjang. Yang menyimpan dendam begitu dalam.

Masjid itu dibangun tahun 1562. Ketika belum ada negara bernama India. Atau Pakistan. Pun Indonesia.

Yang ada adalah jajahan Inggris dan Belanda. Mulai dari tanah Arab sampai Papua.

Sebelum Inggris datang berbagai kerajaan saling menaklukkan.

Di tahun 1500-an kekuasaan itu takluk ke kekhalifahan Moghul. Islam pun berkuasa di sana. Hampir bersamaan dengan runtuhnya Kerajaan Majapahit. Mulai saat itu Ayodya menjadi bagian dari kerajaan Moghul. Seperti juga wilayah Majapahit yang Hindu jatuh ke kerajaan Islam di Demak, dekat Semarang.

Masjid di Demak dan sekitarnya berdiri megah. Tapi unik. Bahkan masjid di Kudus dibangun dengan gerbang khusus: mirip pura Hindu. Dan masjid Demak menggunakan arsitektur adat Jawa: joglo.

Jauh nun di Ayodya dibangun juga masjid. Besar sekali. Indah. Pakai kubah besar-besar.

Bukan kubahnya itu yang menyimpan dendam. Tapi lokasinya. Di lokasi itu, menurut cerita tutur setempat, dulunya pura Hindu.

Keberadaan masjid itu pun lama-lama eksis. Dan abadi. Kalau kekhalifahan Moghul tidak runtuh.

Tapi kekuasaan punya expired-nya sendiri-sendiri. Pun kerajaan, republik, kesultanan, dan kekhalifahan.

Setelah Moghul runtuh masjid itu tetap bertahan. Awalnya pemeluk Islam di wilayah itu juga masih mayoritas.

Tidak ada masalah.

Selama masa penjajahan Inggris pun aman. Meski mulai kurang aman.

Zaman terus berubah. Di tahun 1947 Inggris setuju meninggalkan jajahannya. Dua tahun sebelum Belanda setuju atas kemerdekaan Indonesia.

Rakyat kawasan itu memang terus menentang penjajahan. Di masa perjuangan kemerdekaan itulah sikap revolusioner meningkat. Pun meski tidak ada kopi revolusi di sana.

Mulailah pembicaraan soal identitas bangsa muncul. Misalnya, kawasan itu akan menjadi negara merdeka seperti apa.

Golongan Hindu minta menjadi negara Hindu. Golongan Islam minta jadi negara Islam.

Perasaan saling bermusuhan pun muncul.

Tokoh kemerdekaan seperti Mahatma Gandhi sampai dibunuh orang Hindu sendiri. Dari kelompok radikal kanan luar: RSS.

Itu karena Gandhi terus meyakinkan umat Hindu untuk tidak memusuhi orang Islam. Sampai dianggap terlalu pro Islam.




Cerita Pengalaman Vloger asal China Menginap di Hotel Super Murah Hemat Bajet

Sebelumnya

Muara Yusuf

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Disway