Anak yang ketakutan/Freepik
Anak yang ketakutan/Freepik
KOMENTAR

SEMAKIN banyak film horor yang diputar di bioskop membuat anak-anak dan remaja kerap penasaran untuk menontonnya.

Film-film horor ini biasanya menyajikan gambar yang gelap, hantu yang muncul tiba-tiba, darah di mana-mana, juga perbuatan buruk yang biasanya menjadi penyebab munculnya hal mistis atau horor tersebut.

Bagi banyak orang dewasa yang sudah memahami bahwa film adalah film, mereka bisa merasa bosan bahkan mengkritik bahwa kemunculan hantu-hantu itu sudah bisa ditebak dan mengkritik tata rias yang kurang seram.

Namun bagi anak-anak, pemikiran mereka belumlah mampu memfilter bahwa apa yang disajikan di layar adalah buatan manusia yang didukung berbagai peralatan canggih.

Sebenarnya, apa efek psikologis yang timbul akibat konten horor yang ditonton anak?

Dikutip dari laman resmi Elim Counselling, sebuah studi yang dilakukan Kristen Harrison & Joanne Cantor dari University of Wisconsin terhadap 150 mahasiswa beberapa waktu lalu menyebutkan bahwa 90 persen dari mereka merasakan ketakutan akibat menonton film horor saat mereka masih kecil atau saat remaja.

Sebanyak 52 persen dari responden mengaku merasakan gangguan tidur dan gangguan makan. Bahkan 26 persen di antara responden mengaku masih memiliki rasa takut itu hingga kini.

Dr. Dhyan Singh dari India menyebutkan beberapa dampak psikologis pada anak akibat tontonan horor, seperti dipublikasikan ResearchGate.

1# Perasaan saat menonton film horor yang menakutkan, anak bisa menangis atau menjerit, gemetar, kedinginan, tubuh terasa lumpuh, sesak napas, dan detak jantungnya bertambah cepat.

Anak akan mengingat adegan-adegan seram dalam film horor bisa jadi kurang dari seminggu, namun ada pula yang bertahan di memorinya hingga tiga bulan atau lebih.

2# Perasaan yang muncul setelah menonton film horor mulai dari tidak bisa tidur nyenyak selama beberapa malam, takut gelap, merasa diikuti, hingga teringat wajah hantu dalam film.

Trauma itu bisa semakin parah saat anak mulai menghindari tempat maupun situasi seperti yang digambarkan di film horor, terganggu konsentrasi belajarnya, bahkan mulai membahayakan dirinya sendiri.

Orang tua wajib untuk menyeleksi tontonan anak agar tidak menimbulkan masalah psikologis. Jika ternyata anak terlanjur menonton film horor dan merasa sangat ketakutan setelah menontonnya, carilah hiburan yang menyenangkan untuk perlahan-lahan mengikis rasa takutnya.




Siapa yang Rentan Mengalami Doom Spending?

Sebelumnya

Mengenal Istilah “Doom Spending” yang Sering Jadi Sumber Masalah Finansial

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Family