KOMENTAR

Sedangkan di ibukota Pakistan, yaitu Islamabad, kita bisa melakukan wisata religi dengan mengunjungi Mesjid Faisal. Masjid Faisal adalah masjid terbesar di Pakistan dengan luas 5.000 meter persegi. Tidak hanya besar, masjid ini juga sangat indah. Siapapun yang datang ke sini akan terkesima dengan masjid luas dengan empat menara mengelilinginya, bagaikan tertancap di perut bumi. Latar belakang masjid ini adalah Bukit Margalla yang berwarna hijau dan bagaikan menyatu dengan langit berwarna biru jernih. Sungguh pemandangan dramatis yang membuat kita ingat betapa besar keagungan Allah.

Sekitar empat jam dengan perjalanan darat dari Islamabad, kita juga bisa mengunjungi kota tua Lahore. Di Lahore ada sebuah masjid yang juga sangat menawan dan bersejarah, bernama masjid Badshahi. Jika Masjid Faisal kental dengan arsitektur modern dan gagah, maka masjid Badshahi ini lekat dengan arsitektur klasik yang romantis.

Masjid Badshahi adalah bangunan bersejarah yang dibangun oleh dinasti Aurangzeb pada tahun 1671. Masjid ini adalah contoh penting dari arsitektur Mughal, dengan interior dan eksterior yang dibuat dari batu pasir berwarna merah dan marmer. Dekorasi dan hiasan masjid ini didominasi dengan disain bunga yang merupakan salah satu ciri khas arsitektur Mughal.

Seperti Masjid Faisal, Masjid Badshahi juga memiliki empat menara yang terletak di setiap sudut masjid. Menaranya berbentuk oktagonal dan terdiri dari tiga lantai, yang juga terbuat dari batu pasir berwarna merah setinggi 60 meter.

Ketika malam tiba, kita bisa bersantap malam di restoran yang berada di sekitar Masjid Badshahi. Selain terkenal sebagai kota tua, Lahore juga populer sebagai kota kuliner. Restoran yang berada di sekeliling Masjid Badshahi juga berarsitektur tua dengan gaya Mughal. Saya menyarankan untuk memilih tempat duduk di lantai dua, dengan balkon yang beratapkan langit.

Ketika saya tiba di lantai atas restoran di Lahore ini, sekali lagi saya terpesona dengan keindahan Masjid Badshahi di waktu malam. Di balkon restoran, kita bisa melihat dengan jelas Masjid Badshahi yang diterangi kerlip cahaya lampu, menyajikan pemandangan yang sungguh romantis.

Suasana temaram dan syahdu malam itu semakin lengkap dengan adanya pemain biola yang berkeliling ke meja tamu-tamu restoran. Sang violis meminta saya untuk memilih lagu apa saja untuk dia mainkan. Saya bukan penggemar film dan musik Bollywood, agak sulit bagi saya untuk memilihkan lagu yang kira-kira bisa dia mainkan. Setelah berpikir cukup lama, akhirnya saya ingat akan satu-satunya lagu Bollywood yang saya tahu: Kuch Luch Hota Hai! Sang Violis pun memainkan lagu Kuch-Kuch Hota Hai dengan biolanya. Ah…ternyata lagu ini pun bisa terdengar begitu syahdu bila dimainkan dengan biola sambil memandang Masjid Badshahi.

Teks & Foto Tussie Ayu Riekasapti

Selengkapnya baca di Majalah Farah edisi 5 / Terbit Oktober 2018




Miliki Lebih dari 68 Dapur Umum, World Central Kitchen Kembali Beroperasi di Gaza PascaSerangan Israel yang Membunuh 7 Pekerja

Sebelumnya

Rakerkesnas 2024, Presiden: Indonesia Harus Bisa Manfaatkan Bonus Demografi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News