KOMENTAR

 

Kembali Ke Fitrah Belajar

Secara fitrah,  anak lahir sebagai pembelajar sejati, rasa ingin tahunya tinggi. Ingat ketika mereka pertama kali bisa berbicara, semua ditanyakan sampai kita kewalahan. Tetapi mengapa ketika sudah masuk usia sekolah, banyak anak yang merasa lelah, banyak yang takut bertanya, rasa ingin tahunya mati. Tugas kita mengembalikan fitrah tersebut pada jalannya.

 

Anak usia 0-2 tahun, kenalkan bahasa ibu, bahasa kalbu, banyaklah berbicara ke anak-anak ini dengan sentuhan hati yang lembut, sehingga ia paham orang yang berada didekatnya adalah orang penerima amanah utama dari Rabb yang dicintainya. Ia merasa tenang, aman dan nyaman disamping kita. Sehingga membuat fitrah belajarnya tumbuh subur seiring berjalannya waktu.

Anak usia 2-7 tahun, kayakan wawasan anak dengan cara memperbanyak aktivitas bermain bersama alam. Kenalkan betapa luasnya ilmu Allah di muka bumi ini. Banyak yang bisa kita pelajari, banyak yang membuat nalar kita berjalan dengan lancar. Jangan dijejali ilmu, biarkan muncul rasa ingin tahu. Secara fitrah anak di rentang usia ini, sangat cepat lapar akan sesuatu, maka jangan terus disuapin ilmu, ketika muncul lapar akan sebuah ilmu, saatnya kita mencari tahu bersama.

 

Anak usia 7-14 tahun, kayakan kegiatan anak yang membuat gairah belajar dan nalarnya tumbuh dengan baik. Struktur berpikirnya sudah mulai jalan.Ijinkan rasa ingin tahunya menggebu untuk meneliti sesuatu. Kreativitasnya mulai meningkat, maka hargai kreativitas tersebut sebagai awal munculnya panggilan untuk berinovasi memakmurkan bumi dan melestarikannya. Ijinkan anak untuk mentadaburkan ayat Kauniyah dan ayat Qouliyah. Merangkainya sebagai untaian ilmu yang bermanfaat.

 

Anak usia 14 tahun ke atas, kayakan gagasan  anak dengan  mengimplementasikan ilmu yang ia pelajari selama ini untuk kemaslahatan keluarga dan umat. Sehingga sanggup menjadi insan paripurna, yang menggunakan ilmu untuk kesempurnaan akhlak.

 

Kembali Ke Fitrah Bakat

Di dalam QS Al Israa : 84, dituliskan bahwa :
"Katakanlah tiap-tiap manusia itu beramal menurut syaqilah (bakat pembawaannya) masing-masing. Maka Tuhanmu lebih mengetahui orang yang lebih benar dan lebih tepat jalan yang ditempuhnya"
 

Secara fitrah sejak lahir anak-anak sudah membawa syaqilah (bakat pembawaannya), dan masing-masing diberikan keunikan oleh Allah sehingga anak masuk kategori "very special limited edition". Tapi seiring berjalannya waktu ternyata pola pembelajaran dan pendidikan kita ke anak-anak justru tidak memunculkan sisi keunikan anak tetapi justru cenderung untuk menyeragamkan mereka. Hal inilah yang menjadi salah satu penyebab mengapa anak tidak menemukan jalan hidupnya sampai usia aqil baligh.

 

Anak usia 0-2 tahun, perkuat sisi keunikan anak-anak kita, bersyukur atas semua yang diberikan Allah kepadanya. Puji anak-anak dari sisi keunikannya. Jangan pernah membandingkan dengan anak-anak se usianya, tetapi bandingkanlah pertumbuhan keunikan dirinya dari bulan ke bulan.

Anak usia 2-7 tahun, perkaya wawasannya dengan kegiatan 'tour de talent" memperluas dan menggali kekuatan potensi anak-anak dengan melihat langsung kegiatan profesi di muka bumi ini. Anak-anak jadi terbuka wawasannya bahwa semua pekerjaan itu mulia, bergantung kesungguhan orang yang menjalankannya. Tidak ada pekerjaan yang nista selama dikerjakan karena Allah dan untuk sebanyak-banyak kebermanfaatan umat.

 

Anak usia 7-14 tahun, perkaya kegiatannya dengan sebanyak-banyaknya aktivitas sesuai passion anak. di tahap usia ini anak akan berganti-ganti minat, maka ikuti saja, sampai anak menemukan dirinya.Secara fitrah tahap ini akan muncul dalam fase kehidupan manusia, sehingga ketika kecil tidak pernah mengalami fase ini, maka saat sudah aqil baligh baru memulainya. Apabila saat kecil sudah mengalaminya saat usia aqil baligh tinggal menguatkannya.

 

Anak usia 14 tahun ke atas, perkaya gagasan anak-anak, belajarlah mendengarkan mereka, sampai muncul kesadaran adanya gairah dan kecintaan yang menggebu untuk berperan, beramal dan berkarya sesuai passion serta sekaligus menyambut peran atau panggilan hidup dalam bidang bidang kehidupan yang dibutuhkan ummat dan zaman.

 

Selamat kembali ke fitrah, insya Allah Ramadhan yang akan datang kita bisa dipertemukan dengan derajat kemuliaan yang lebih tinggi, sehingga layak naik kelas di program pendidikan fitrah berikutnya.



 

 

 




Seringkali Diabaikan dan Tidak Dianggap, Waspadai Dampak Depresi pada Anak Laki-Laki

Sebelumnya

Anak Remaja Mulai Menjauhi Orang Tua, Kenali dan Pahami Dulu Alasannya

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Parenting