Komite juri dan penerima ZAHF 2024 (2/2)/ZAHF @sevenmedia
Komite juri dan penerima ZAHF 2024 (2/2)/ZAHF @sevenmedia
KOMENTAR

ZAYED Award for Human Fraternity (ZAHF) adalah penghargaan yang diberikan kepada para pejuang kemanusiaan di seluruh dunia yang bergerak untuk menolong sesama dan berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Pada tahun ini, Indonesia mendapat kehormatan dengan diumumkannya Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU) sebagai penerima ZAHF.

Kedua organisasi Islam ini, dengan lebih dari 100 tahun sejarah di belakangnya dan puluhan juta anggota, dinilai telah berhasil menghadirkan konsep Islam inklusif yang mampu memberikan pelayanan sosial kepada masyarakat di Indonesia tanpa memandang agama, pilihan politik, maupun strata ekonomi.

Tidak hanya aktif untuk membantu dan memberdayakan fakir miskin melalui berbagai program amal jariyah, Muhammadiyah dan NU juga bekontribusi dalam upaya mencerdaskan generasi muda bangsa dengan membuka universitas. Dan tentu saja, kedua organisasi ini juga mendirikan rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan untuk segala lapisan masyarakat.

Merasa terhormat, itulah yang dirasakan para penerima penghargaan, termasuk Muhammadiyah dan NU.

“Kami merasa bersyukur dan berterima kasih atas diberikannya ZAHF. NU dan Muhammadiyah menjadi pilar untuk modernisasi Islam di Indonesia, dan kami bekerja dengan keyakinan bahwa menolong umat manusia tidak memperdulikan latar belakang agama, ras, maupun budaya. Penghargaan ini menjadi pengakuan atas kerja kami, dan semoga membuat dunia bisa melihat Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim yang sangat penduli kemanusiaan,” demikian pernyataan Ullil Absar Abdalla (Ketua PBNU) saat konferensi pers pengumuman penerima penghargaan ZAHF yang digelar hybrid dari Abu Dhabi, Jumat (2/2).

Menjadi penerima ZAHF 2024, diyakini Muhammadiyah dan NU akan menjadi penyemangat bagi mereka untuk terus berkontribusi bagi kesejahteraan bangsa Indonesia.

“Kami melihat kemiskinan dan konflik terjadi di mana-mana, ini adalah kesempatan bagi kami untuk terus bergerak demi kemanusiaan dan keadilan, kami tidak mengenal lelah untuk menolong sesama. Kita semua adalah satu, kita semua diciptakan sama oleh Tuhan, karena itu amat penting untuk meningkatkan martabat kita sebagai manusia dan menghormati orang lain,” tegas Syafiq A. Mughni dari PP Muhammadiyah menjawab pertanyaan awak media.

“Tantangan ke depan lebih berat, dan inilah tugas kita untuk bekerja sama lebih erat. Inilah pesan yang sangat kuat dari ZAHF, yaitu bagaimana agar setiap organisasi maupun individu saling bekerja sama dan menjalin networking yang baik dalam situasi apa pun,” imbuhnya.

Selain Muhammadiyah dan NU, ZAHF 2024 juga diberikan kepada Sister Nelly Leon Correa (Presiden dan Co-Founder Fundacion Mujer Levantate) dan Profesor Sir Magdi Yacoub (Founder Magdi Yacoub Heart Foundation Mesir dan Chain of Hope UK).

Adapun upacara pemberian penghargaan ZAHF akan dilaksanakan pada 5 Februari 2024.

Zayed Award for Human Fraternity pertama kali diselenggarakan pada tahun 2019, setelah pertemuan bersejarah di Abu Dhabi antara Yang Mulia Paus Fransiskus dan Yang Mulia Imam Besar Al-Azhar Ahmed Al-Tayeb. Dalam kesempatan tersebut, mereka bersama-sama menandatangani Dokumen Persaudaraan Manusia.

Penghargaan ini diberikan untuk menghormati alharhum Syekh Zayed bin Sultan Al Nahyan, pendiri Uni Emirat Arab, yang terkenal berkat upaya kemanusiaan dan dedikasi beliau dalam membantu semua orang tanpa memandang latar belakang atau asal mereka.




Rakerkesnas 2024, Presiden: Indonesia Harus Bisa Manfaatkan Bonus Demografi

Sebelumnya

Tak Lagi Berstatus Ibu Kota, Jakarta Siap Melesat Jadi Pusat Perdagangan Dunia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News