Obat pil Covid-19 Molnupiravir/ Net
Obat pil Covid-19 Molnupiravir/ Net
KOMENTAR

TEKA-TEKI kapan obat pil Covid-19 Molnupiravir akan beredar kini terjawab sudah. Dikutip dari reuters.com, produsen obat Bangladesh akan segera menjual pil Covid-19 versi generik pertama di dunia yang disebut-sebut sebagai game changer potensial dalam perang melawan pandemi.

Beximco Pharmaceuticals (BXPH.DH) sebagai produsen Molnupiravir pada Selasa (9/11) mengatakan bahwa mereka pertama-tama akan menjual Molnupiravir generik di Bangladesh sebelum mempertimbangkan ekspor berdasarkan persetujuan peraturan global.

Penjualan pil versi generik ini sudah bisa dilakukan karena telah menerima otorisasi penggunaan darurat dari regulator obat Bangladesh. Sesuai dengan namanya, obat generik, obat yang diproduksi Beximco ini adalah versi obat bermerek yang lebih murah dan membantu memperluas akses perawatan kesehatan di negara-negara miskin.

Adapun Molnupiravir yang dikembangkan Merck dan Ridgeback Biotherapeutics telah menerima persetujuan pertama secara global di Inggris minggu lalu. Saat ini, Molnupiravir sedang dalam tinjauan peraturan di Amerika Serikat juga Eropa.

“Kami yakin bahwa Molnupiravir generik ini dapat berperan penting dalam perang melawan pandemi, terutama di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah dengan akses vaksin yang terbatas,” demikian pernyataan Managing Director Beximco Nazmul Hassan.

Lalu berapa harganya?

Molnupiravir generik ini siap dibanderol dengan harga eceran tertinggi 70 Taka (11.647 Rupiah) per kapsul atau 2.800 Taka (465 ribu Rupiah) untuk satu paket lengkap. Harga tersebut menurut perwakilan Beximco bisa lebih murah karena pihaknya terus berusaha menurunkan harga agar lebih terjangkau.

Molnupiravir telah diawasi secara ketat selama satu bulan terakhir setelah data menunjukkan obat ini dapat mengurangi separuh kemungkinan kematian atau rawat inap di rumah sakit bagi mereka yang paling berisiko terkena Covid-19 berat. Atas keberhasilan ini, para ahli memuji Molnupiravir sebagai terobosan potensial untuk memerangi pandemi.

Perwakilan Beximco menjelaskan bahwa perusahaannya tidak mempunyai perjanjian dengan Merck namun dapat menjual Molnupiravir generik sesuai kebijakan WTO (World Trade Organization) tentang pengabaian aturan hak kekayaan intelektual yang berkaitan dengan obat Covid-19 di negara-negara berkembang.

Karena dasar itulah, Beximco tidak bisa mengekspor Molnupiravir generik ke sebagian besar negara Barat karena obat tersebut diperuntukkan untuk negara-negara miskin atau kurang berkembang yang tidak memiliki skema perlindungan kesehatan yang paten.




Rakerkesnas 2024, Presiden: Indonesia Harus Bisa Manfaatkan Bonus Demografi

Sebelumnya

Tak Lagi Berstatus Ibu Kota, Jakarta Siap Melesat Jadi Pusat Perdagangan Dunia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News