Ilustrasi/Net
Ilustrasi/Net
KOMENTAR

MENGHADAPI anak usia praremaja, yaitu sekitar 9-12 tahun bukan hal yang mudah bagi kebanyakan orangtua. Perubahan yang terjadi pada anak usia praremaja antara lain secara fisik, kognitif, emosional dan sosial. Mereka sedang menunjukkan sisi kemandirian dan jati diri yang baru. Berikut tips mendidik anak praremaja.

    Jangan Mudah Tersinggung

Anak usia praremaja lebih suka bergantung pada teman daripada orangtua. Catherine Steiner-Adair, seorang ahli psikologis dari Harvard, mengatakan bahwa anak akan mulai memiliki rahasia dalam masa ini. Orangtua sebaiknya tidak memaksa atau mendesak anak, sepanjang ada toleransi tertentu yang bisa dimaklumi.

     Luangkan Waktu Khusus

Sulit untuk mengajak anak praremaja untuk berdiskusi secara terbuka, tetapi para ahli menyarankan agar orangtua tetap menyisihkan waktu khusus untuk berbicara dengan anak. Susun waktu setiap 1-2 kali seminggu, hanya berdua saja dengan anak, untuk benar-benar mendalami dunianya.

     Coba Pendekatan Tidak Langsung

Jangan membombardir anak dengan rentetan pertanyaan langsung. Coba duduk tanpa banyak pertanyaan dan lebih mendengarkan apa yang ingin dibicarakan anak.

Walaupun anak enggan berbicara, Anda sedang mengatakan secara tidak langsung bahwa Anda selalu ada untuk dirinya. Saat dia membutuhkan Anda, maka ia pasti tahu dan siap untuk berbicara.

    Jangan Terlalu Menghakimi

Orangtua yang terlalu penuh kritikan dan penghakiman akan semakin membuat anak menjauh. Para ahli mendidik anak menyatakan bahwa anak praremaja sangat memperhatikan bagaimana pandangan orangtua terhadap keadaan sekelilingnya.

      Pupuk Sisi Emosional Anak

Orangtua harus mengajarkan cara-cara untuk menjadi sensitif dan terbuka terhadap topik-topik seperti cinta, persahabatan, dan hubungan antar manusia, untuk memupuk sisi emosional anak-anak.

Mencari keseimbangan yang tepat adalah kuncinya. Walaupun tidak mudah, prioritaskan rasa saling percaya supaya anak tahu bahwa Anda selalu ada untuk dirinya.




Seringkali Diabaikan dan Tidak Dianggap, Waspadai Dampak Depresi pada Anak Laki-Laki

Sebelumnya

Anak Remaja Mulai Menjauhi Orang Tua, Kenali dan Pahami Dulu Alasannya

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Parenting