Ilustrasi/Net
Ilustrasi/Net
KOMENTAR

DALAM naskah “LOGARITMA DAN ALGORITMA” (2 September 2019), saya sempat menyebut nama seorang tokoh cendekiawan multi-disiplin abad IX yang mahakarya pemikirannya berpengaruh terhadap ilmu Matematika sampai masa kini. Nama tokoh itu adalah Muhammad bin Musa al Khwarizmi.

Aljabar
Tahun kelahiran Al Khwarizmi tidak diketahui secara jelas, namun diduga sekitar 780 di Khwarizmi yang sekarang disebut sebagai Khiva, Uzbekistan, dan wafat sekitar 850 di Bagdad.

Pada tahun 830 Al Khwarizmi menulis sebuah buku Matematika legendaris berjudul Al-Kitāb al-mukhtaṣar fī ḥisāb al-jabr wa-l-muqābala.Buku tersebut diperkenalkan ke masyarakat kebudayaan Barat melalui terjemahan ke bahasa Latin Liber algebrae et almucabala oleh Robert dari Chester pada tahun 1145.

Dalam kitab tersebut diberikan solusi persamaan linear dan kuadrat dengan menyederhanakan persamaan menjadi enam bentuk standar yaitu kuadrat sama dengan akar, kuadrat sama dengan bilangan konstanta, akar sama dengan konstanta, kuadrat dan akar sama dengan konstanta, kuadrat dan konstanta sama dengan akar, konstanta dan akar sama dengan kuadrat. Al Khwarizmi membagi koefisien dari kuadrat dengan menggunakan dua operasi: al-jabr (pemulihan) dan al-muqābala (penyeimbangan).

Linguistik
Sang Mahamatekiawan Bagdad itu juga berperan penting dalam memperkenalkan angka Arab melalui karya Kitāb al-Jam’a wa-l-tafrīq bi-ḥisāb al-Hind yang kelak diadopsi sebagai angka standar yang dipakai di berbagai bahasa serta kemudian diperkenalkan sebagai sistem penomoran posisi desimal di dunia Barat pada abad ke 12. Ia merevisi dan menyesuaikan geografi Ptolemeus di samping mengerjakan tulisan-tulisan tentang astronomi dan astrologi.

Kontribusinya tak hanya berdampak besar pada Matematika, tapi juga terhadap linguistik. Kata "aljabar" berasal dari kata al-jabr, sementara “algoritma” diambil dari kata algorismi. Latinisasi nama Al Khwarizmi. Namanya juga diserap ke dalam bahasa Spanyol, guarismo, dan dalam bahasa Portugis, algarismo bermakna digit.

Penulis adalah pembelajar kebudayaan dan peradaban




Viral, Seorang Terapis Diduga Lakukan Kekerasan kepada Anak Penyandang Autisme

Sebelumnya

Menggratiskan Tes PCR Pasti Mampu Jika Mau

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Jaya Suprana