KOMENTAR

PERANCANG dan pengusaha terkenal ini lahir di pegunungan Perancis bagian timur, pada 4 Agustus 1821.

Ia dibesarkan di keluarga kelas pekerja. Ayahnya, Xavier Vuitton, merupakan seorang petani. Sementara sang ibu, Coronne Gaillard adalah seorang pembuat topi perempuan. Dia tumbuh sebagai anak-anak normal lainnya.

Pada usia 10 tahun, Vuitton kehilangan ibunya. Setelah itu, ayahnya kembali menikah. Perlakuan ibu tirinya membuat ia tertekan dan memutuskan pergi merantau ke Paris.

Vuitton harus menempuh perjalanan panjang itu di usia 14 tahun, tanpa membawa bekal apa pun selain beberapa lembar baju dan dengan berjalan kaki sejauh 470 km.

Pada masa itu, seseorang butuh waktu 2 tahun dengan berjalan kaki dari pegunungan Perancis untuk sampai ke Paris. Selama perjalanan itu, Vuitton menjadi tunawisma. Ia bekerja apa saja demi bisa makan.

Siapa sangka, perjalanan panjangnya dengan berjalan kaki adalah awal mula ia menemukan dunia barunya dan menjadi terkenal hingga saat ini.

Sesampainya di Paris, ia menggunakan bekal pengetahuannya dalam membuat topi perempuan yang ia dapat dari keluarganya. Ia magang sebagai pembuat koper pada Monsieur Marechal.

Bertahun-tahun Vuitton mengabdikan dirinya pada Monsieur Marechal. Selama itu pula ia belajar dengan sangat detail dari tempatnya bekerja. 

 

Pada usia 33 tahun Vuitton menikahi Clemence-Emilie Parriaux, lalu hengkang dari tempatnya bekerja dan membuat bengkel koper sendiri di Rue Neuve des Capucines.  Tahun 1854 itulah awal mula kelahiran merek Louis Vuitton.

Vuitton wafat pada 1892. Anak laki-laki satu-satunya, Georges Vuitton, meneruskan usaha ayahnya dan melebarkan sayapnya.




Rakerkesnas 2024, Presiden: Indonesia Harus Bisa Manfaatkan Bonus Demografi

Sebelumnya

Tak Lagi Berstatus Ibu Kota, Jakarta Siap Melesat Jadi Pusat Perdagangan Dunia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News