Foto: Net
Foto: Net
KOMENTAR

"Kekhawatiran kehabisan listrik di jalan sudah hilang sama sekali," ujar Pak Sorong, yang mengaku seorang mualaf.

Pun selama lima hari ini. Pak Sorong selalu masih menyisakan 40 persen listrik. Saat ia kembali ke pool. Padahal ia menjalankan taksinya sejak pukul 7 pagi sampai 11 malam.

"Teman saya juga sudah mengantar penumpang dari Jakarta ke Cilegon. Pulang-pergi. Ternyata tidak sampai 60  persen," katanya.

Sebenarnya ia masih punya satu kekhawatiran lagi. Tapi  juga sudah hilang: yakni saat melintasi rel kereta api.

"Ini kan mobil listrik. Saya dengar mobil yang melintasi rel itu bisa kesetrum," katanya.

Waktu pertama melintasi rel di Kemayoran pak Sorong sengaja berhenti dulu. Agar mobil-mobil di depannya melewati rel dulu. Pak Sorong punya ruang untuk melintas dengan cepat.

Ternyata aman. Sejak itu ia tidak khawatir lagi.

Saya juga pernah punya satu kekhawatiran. Saat saya mengendarai Tesla. Di musim hujan. Ketika air di jalan di depan rumah saya menggenang cukup dalam. Saya masuki genangan itu. Ternyata tidak apa-apa.

Saya ceritakan pengalaman saya itu ke pak Sorong. Ia berterima kasih. Bisa lebih tenang. Ia belum pernah mengalami berhadapan dengan genangan air di jalan.

Sebagai anak ke 10, pak Sorong hanya punya anak satu. Putri. Lulusan Gadjah Mada. Jurusan hubungan internasional. Anak itu kini sudah bekerja di perusahaan swasta.

Pak Sorong sendiri lulusan D3 akuntansi di Jakarta selatan. Lalu bekerja di pabrik pembuatan alat-alat pengeboran minyak di Batam. Lebih 10 tahun bekerja di sana. Mendapatkan istri pun di Batam. Ketika perusahaan itu ikut krisis di tahun 1998 pak Sorong terkena PHK. Ia mencoba usaha sendiri. Di banyak bidang. Mulai dari percetakan sampai kirim TKI. Gagal semua. "Mungkin sudah terbiasa bekerja ikut orang. Tidak bisa jadi pengusaha," katanya.

Akhirnya ia berlabuh di Blue Bird. Sebagai sopir. Sejak hampir 10 tahun lalu.

Mobil listrik sudah hadir. Sambutannya biasa-biasa saja. Tidak ada charging umum. Tidak ada parkir istimewa. Tidak ada nomor khusus. Tidak ada fasilitas istimewa - - seperti di negara yang gila Green energy.

Kita, alhamdulillah, tidak gila.




Cerita Pengalaman Vloger asal China Menginap di Hotel Super Murah Hemat Bajet

Sebelumnya

Muara Yusuf

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Disway