Ratu Elizabeth II (19 tahun), saat menjadi sopir ambulan untuk Auxiliary Territorial Service (1945)/Net
Ratu Elizabeth II (19 tahun), saat menjadi sopir ambulan untuk Auxiliary Territorial Service (1945)/Net
KOMENTAR

SEPANJANG hidupnya, ikut berperan aktif dalam Perang Dunia (PD) II adalah hal yang membanggakan bagi Ratu Elizabeth II. Di usianya yang menginjak remaja, Ratu pernah bergabung pada Women’s Auxiliary Territorial Service, yaitu korps wanita Angkatan Darat Inggris yang dibentuk pada 9 September 1938.

Saat PD II terjadi, usia Putri Elizabeth menginjak 13 sedangkan sang adik, Putri Margaret baru 9 tahun. Mereka sempat diminta untuk meninggalkan Inggris untuk mengungsi ke Amerika Utara atau Kanada.

Namun, permintaan itu ditolak ibu suri (Ratu Inggris pada saat itu) yang menegaskan bahwa ia tidak akan meninggalkan Raja. Akhirnya, mereka terus berpindah dari Kastil Balmoral di Skotlandia, Sandringham House, dan Kastil Windsor, selama beberapa tahun.

Pada 1940, Putri Elizabeth melakukan siaran radio pertamanya di BBC Children’s Hour. Dan ketika  mendekati ulang tahun ke-18, Raja George VI memutuskan bahwa ia boleh bergabung dengan women’s auxiliaries manapun, atau bekerja di pabrik.

Elizabeth lalu memutuskan bergabung dengan Auxiliary Terrtorial Service dan dilatih sebagai sopir. Setelah lulus tes mengemudi militer, ia menjadi pengemudi Unit Subaltren Windsor Kedua.

Sesaat kemudian, Elizabeth dipromosikan ke pangkat komandan junior kehormatan, setara dengan Kapten. Dan, ia menjadi anggota wanita pertama dari keluarga kerajaan yang bertugas di angkatan bersenjata dan merupakan satu-satunya kepala negara yang masih hidup dalam Perang Dunia Kedua.




Rakerkesnas 2024, Presiden: Indonesia Harus Bisa Manfaatkan Bonus Demografi

Sebelumnya

Tak Lagi Berstatus Ibu Kota, Jakarta Siap Melesat Jadi Pusat Perdagangan Dunia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News