Ilustrasi/ Net
Ilustrasi/ Net
KOMENTAR

Lebih mendalam lagi, qaulan ma’rufan ini mengandung irsyad atau petunjuk kebenaran, yang mengandung kemaslahatan bagi muslimah dalam kehidupan di dunia.

Abi al-Hasan Ali ibn Ali ibn Muhammad al-Amidy dalam bukunya Fii Ushul al-Ahkam (1983: 207) memaparkan bahwa, irsyad pada dasarnya hampir mirip dengan nadab, disebabkan keduanya sama-sama berorientasi pada kemaslahatan. Bedanya nadab lebih cenderung dengan kemaslahatan ukhrawi sedangkan irsyad lebih berorientasi bagi kemaslahatan urusan duniawi.

Qaulan ma’rufan ini adalah irsyad atau petunjuk, maka jadikanlah ia sebagai pembimbing kita dalam kehidupan. Irsyad macam ini berisikan bimbingan Allah Swt. kepada perempuan pada hal-hal yang terkait dengan  urusan keduniawian. Tujuannya agar lembutnya suara perempuan tidak disalahpahami.

Ada lho tujuan yang lebih agung dari saripati ayat ini!

Sebagaimana Muhammad Jamaluddin al-Qasimy dalam bukunya Mahasin at-Ta’wil (1914: 1125) menjabarkan, orientasi yang paling tegas dari qaulan ma’rufan yaitu memberi efek positif bagi kemaslahatan, mencegah perpecahan, pertikaian umat, menuntun mereka pada tatanan masyarakat madani.

Maka tersibaklah kemaslahatan besar yang hendak dituju hakikat ayat ini, perempuan Islam yang menjaga nada suaranya nan lembut itu berada dalam agenda membangun masyarakat madani, yang menjaga etika berbicara bukan hanya untuk menjaga kehormatan dirinya tetapi demi kebaikan bersama.

Begitulah perempuan bertakwa, bicara sepantasnya saja tidak melampaui batas. Berarti, sekalipun berbicara sesuai cara kodratnya yang penuh kelembutan, namun mereka mesti menjaga izzah diri serta tampil dengan pekerti mulia, tidak mendayu-dayu yang membuka peluang bagi sex appeal mereka yang berpenyakit hatinya.

Balik lagi kepada kisah pembuka, perempuan yang lagi semangat-semangatnya berhijrah kepada takwa tidak perlu merubah kodrat suaranya yang lembut. Dia pun tidak perlu mengundurkan diri dari karir sebagai pembicara publik. Karena yang dimaksudkan Al-Qur’an adalah mengamalkan qaulan ma’rufan.
 




Assalamualaikum dan Semangat Mulia yang Menaunginya

Sebelumnya

Tafsir Keadilan Gender di Antara Mukmin Perempuan dan Mukmin Laki-laki

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Tafsir