KOMENTAR

INI adalah negara terpanas di dunia. Panas dan kering telah menjadi keseharian masyarakat di negara yang berbatasan dengan Somalia dan Ethiopia ini.

Negara Djibouti memang terkenal sangat panas dan sulit mendapatkan air. Saking sulitnya, masyarakat di sana menerima pembayaran dengan air, sebagai pengganti uang.

Djibouti terletak di Afrika Timur dan berada tepat di Teluk Aden.

Konon, pemerintah Djibouti tengah memperbaiki sarana dan prasarana untuk penduduknya dan berencana mempersiapkan diri menjadi 'Dubai' di Afrika. Tahu, Dubai, Kan? Negara yang terletak di gurun itu dan di kelilingi pantai.

Sebenarnya Djibouti bukan tanpa air sama sekali. Djibouti hanya tak punya aliran air tawar seperti sungai atau danau air tawar.

Karena sulitnya air tawar, menjadikan warganya begitu hati-hati untuk menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari. Orang Djibouti harus mengebor sumur dan menampung air hujan sebagai cadangan.

Masyarakat yang hidup di sekitar Danau Assal, hidup dalam kemiskininan. Padahal Danau Assal digadang-gadang sebagai ikon wisata dari Djibouti.

Danau Assal adalah danau kawah dengan ketinggian paling rendah di dunia. Uniknya lagi, danau ini memiliki kandungan garam yang sangat tinggi. Lake Assal mirip Laut Mati yang tidak bisa diselami.

Walau punya danau yang indah, namun berenang bukan pilihan yang baik. Panas dan angin kering di Djibouti akan membuat kulit gatal karena air danau yang memiliki kandungan garam yang sangat tinggi.

Karena susahnya air tawar, mandi pun jadi barang mewah. Jadi jangan berharap bisa mandi setelah keluar dari Danau Assal. Air lebih berharga dibandingkan dengan barang mewah.

Oya, satu hal yang unik, adalah kebiasaan penduduk Djibouti yang jika berbicara sangat pelan dan lambat. Ternyata itu karena agar mereka tidak cepat haus.

Alam Djibouti sangat unik. Banyak turis yang datang dan melihat keindahan gurun serta laut Assal. Namun, pariwisata di sana belum berkembang. Pengelolaannya belum maksimal.




Rakerkesnas 2024, Presiden: Indonesia Harus Bisa Manfaatkan Bonus Demografi

Sebelumnya

Tak Lagi Berstatus Ibu Kota, Jakarta Siap Melesat Jadi Pusat Perdagangan Dunia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News