Situs web gelap yang sudah disita/Reuters
Situs web gelap yang sudah disita/Reuters
KOMENTAR

RATUSAN orang ditangkap di seluruh dunia setelah penyelidikan ke dalam dark web atau situs gelap terbesar yang berkaitan dengan pelecehan anak.

Menurut sebuah dakwaan pidana setebal 18 halaman yang disegel di Washington, situs web berbahasa Inggris yang sekarang sudah ditutup itu menampung lebih dari 200 ribu video porno menyimpang yang memperlihatkan tindakan seks ilegal yang dilakukan terhadap anak-anak, balita dan bahkan bayi.

Data yang disita oleh otoritas keamanan berjumlah hampir delapan terabyte yang berisi gambar pelecehan seks anak. Pasar gambar dan video porno terhadap anak tersebut digadang-gadang sebagai yang terbesar dan berbasis Bitcoin. Diperkirakan ada 7.300 transaksi cryptocurrency bernilai lebih dari 730 ribu dolar AS dalam pasar gambar dan video porno tersebut

"Anda dapat mencoba bersembunyi di balik teknologi," kata pengacara Amerika Serikat untuk Distrik Columbia,  Jessie Liu.

"Tapi, kami akan menemukanmu dan menangkapmu serta menuntutmu," tegasnya.

Situs web gelap tersebut dikabarka telah diinsiasi oleh seorang warga Korea Selatan berusia 23 tahun bernama Jong Woo Son. ia  saat ini menjalani hukuman penjara 18 bulan di negara asalnya atas tuduhan terkait seks anak.

Situs web gelap itu sendiri beroperasi sejak Juni 2015 hingga Maret 2018 saat otoritas Amerika Serikat menutup operasi tersebut.

Dikabarkan Independent (Rabu, 16/10), situs web tersebut tidak dapat mudah diakes karena hanya dijalankan di jaringan gelap, yakni bagian dari internet yang dapat diakses oleh browser Tor untuk menyembunyikan identitas mereka. Jaringan gelap disiapkan untuk membuat pelacakan jejak online lebih sulit, dan untuk mengaburkan siapa saja yang mengakses data tertentu.

Pasca penyelidikan, setidaknya 338 orang di 38 negara termasuk Inggris, Irlandia, Amerika Serikat, Korea Selatan, Jerman, Spanyol, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Republik Ceko, dan Kanada karena meraup keuntungan dari penderitaan anak-anak yang menjadi objek seksual dalam video-video tersebut.




Rakerkesnas 2024, Presiden: Indonesia Harus Bisa Manfaatkan Bonus Demografi

Sebelumnya

Tak Lagi Berstatus Ibu Kota, Jakarta Siap Melesat Jadi Pusat Perdagangan Dunia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News