Ilustrasi/Net
Ilustrasi/Net
KOMENTAR

BUKU hasil karya Amanda Ripley, berjudul The Smartest Kids in The World yang di cetak pada November 2021, ini bisa jadi bacaan Sahabat Farah, lho. Di samping bisa belajar mengenai bagaimana menjadi seorang anak, buku ini juga bisa dijadikan bahan belajar bagi Ayah Bunda dalam mengedukasi Si Kecil.

The Smartest Kids in The World, menyajikan studi kasus tentang tiga anak remaja Amerika Serikat yang belajar di luar negeri, yaitu di Finlandia, Korea Selatan, dan Polandia. Melalui studi kasus tersebut, dan didukung oleh berbagai data, Amanda Ripley yang juga seorang wartawan investigasi Majalah TIME, menemukan banyak hal menarik tentang rahasia kesuksesan pendidikan di ketiga negara itu. Utamanya mengenai pola asuh dan sistem pendidikan. 

Finlandia: penekanan pada kualitas guru

Perbedaan yang sangat terlihat antara sekolah di Amerika dengan Finlandia adalah peralatan pendukung kegiatan belajar mengajar. Di Finlandia, papan tulis biasa masih digunakan, bukan papan tulis interaktif seperti di Amerika.

Bagi Finlandia, tidak menjadi masalah peralatan pendukung kegiatan belajar yang masih ‘jadul’. Penekanannya justru ada pada kualitas para guru. Di negara ini, menjadi guru merupakan pekerjaan yang sangat sulit, tidak semua orang bisa masuk ke jurusan pendidikan guru. Karenanya, menjadi guru adalah sesuatu yang sangat prestisius.

Setiap guru di Finlandia harus mendapat gelar master, berhadapan dengan tiga mentor, dan wajib melakukan penelitian. Harapannya, guru memiliki kemampuan dan kestabilan mental untuk menghadapi tantangan dalam mengajar, sehingga mudah mendapatkan kepercayaan siswa.

Di sini Amanda menggarisbawahi bahwa kualitas system pendidikan tidak akan dapat melampaui kualitas gurunya.

Korea: kompetisi bagi para siswa

Penduduk Korea sangat yakin, pendidikan tinggi menjadi kunci kesuksesan. Sekolah di Korea dimulai pukul 8 pagi hingga 9 malam. Setelah itu, siswa tidak langsung pilang, namun mengikuti les tambahan (hagwons). Mereka akan belajar hingga pukul 11 malam.

Tekanan belajar ini muncul karena adanya tes penilaian yang menjadi dasar masuk ke universitas. Semakin tinggi nilainya, maka semakin besar kemungkinan untuk diterima.

Berbeda dengan Amerika yang memperlakukan anak-anak seperti mereka sesuatu yang rapuh, menjauhkan dari kegagalan, dan memuji secara berlebihan.

Polandia: fokus pada kurikulum pendidikan

Transformasi pendidikan di Polandia terdiri dari 4 fase, yaitu sistem pendidikan harus lengkap, terutama terkait dengan kurikulum dan ekspektasi terhadap setiap level. Standar kurikulum pendidikan ditujukan untuk meningkatkan kemampuan siswa. Para orang tua juga percaya, bahwa akan lebih baik bagi anak-anak untuk mengalami kegagalan dan kesalahan di masa sekolah, dibandingkan saat sudah masuk ke dunia kerja.

Begitulah tiga negara ini mampu membuat para siswanya menjadi orang-orang yang sukses, bahkan mengalahkan Amerika yang dikenal dengan pendidikan modernnya.




Kembali Beraktivitas Pascalibur Lebaran, Simak Tips Bekerja Efektif dan Lebih Fresh ala POCO

Sebelumnya

Viral Kabar Anak Kecil Dipaksa Orang Tuanya Nonton Film Siksa Kubur di Bioskop, Ini Masukan dari Praktisi Pendidikan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Family