Ilustrasi/ Net
Ilustrasi/ Net
KOMENTAR

BICARA tentang Covid-19 tidak pernah lepas dari gangguan saluran pernapasan. Rasa sesak atau kesulitan bernapas biasanya dialami oleh sebagian besar pasien dengan gejala berat.

Kondisi tersebut biasanya identik dengan nutrisi yang dimiliki pasien Covid. Rata-rata pasien akan mengalami malnutrisi yang pada akhirnya dapat memperburuk gejala dan menghambat proses pemulihan.

Pasien Covid-19 dengan gejala pernapasan membutuhkan pola gizi atau asupan gizi berbeda dari pasien yang tidak memiliki gejala pernapasan. Pemenuhan nutrisi yang optimal mampu memperbaiki kondisi pasien Covid dan menurunkan risiko mortalitas dan morbiditas penyakit.

"Setiap pasien Covid-19 memiliki tingkatan gejala yang berbeda, yaitu tidak bergejala, ringan, sedang, hingga berat. Kekurangan nutrisi bisa terjadi karena asupan nutrisi yang tidak kuat dan kondisi pasien yang buruk. Karena asupan nutrisi yang tidak baik, imunitas tubuh menjadi rendah yang akhirnya memudahkan virus Corona menginfeksi," papar dr Ida Gunawan, MS Sp GK (K), dokter spesialis gizi klinik, dalam sebuah kesempatan.

Memang tidak semua pasien mengalami malnutrisi. Namun karena kebanyakan pasien Covid-19 mengalami anosmia, selera makan berkurang dan pada akhirnya terjadilah malnutrisi.

"Gejala Covid-19 itu seribu wajah, setiap orang yang mengalaminya tidak sama gejala yang dirasakan. Karenanya perhatikan saja pola makan. Ingat 3J, yaitu jumlah makanan, jenis makanan, dan jadwal makan," ujar dr Ida lagi.

Artinya, berikan asupan makanan secara bertahap, sedikit namun sering, setiap 2-3 jam. Perhatikan menu gizi seimbang pada makanan yang disajikan, yaitu yang memiliki karbohidrat, protein, sayuran, lemak, dan cairan. Dengan begitu reaksi inflamasi dapat ditekan.

Bagi pasien yang mengalami sesak napas, maka disarankan untuk memenuhi nutrisi melalui beberapa cara berikut ini:

1. Konsumsi makanan dengan asupan nutrisi yang baik dan gizi seimbang, yaitu yang memiliki karbohidrat, protein, asam amino, antioksidan, vitamin, dan mineral.

2. Penuhi kebutuhan cairan dalam tubuh. Hal ini bermanfaat untuk mengangkut nutrisi dan senyawa dalam darah, mengatur suhu tubuh, serta membuang limbah dan melumasi bantalan sendi.

3. Batasi asupan lemak, gula, dan garam karena akan membuat kalori menjadi tidak terkontrol.

4. Jaga kebersihan makanan dengan menjaga asupan selalu higienis, memisahkan makanan mentah dan matang, memasak makanan sampai masak sempurna, juga gunakan air dan bahan baku yang aman dan bersih.

Biasanya, jika pasien sudah mengalami gangguan pernapasan, maka asupan makanannya pun akan terganggu. Hal ini disebabkan karena sulit sekali untuk membuka mulut lantaran harus mengatur oksigen yang masuk dari hidung dengan yang dikeluarkan dari mulut.

Jika demikian, penanganan berikutnya adalah dengan mengganti makanan dalam bentuk cair atau biasa disebut oral nutrition suplemen (ONS). Misalnya, susu yang mengandung zat gizi yang lengkap.

"Untuk asupan nutrisi selama pandemi bagi yang masih sehat, selalu perhatikan gizi seimbang. Jangan melakukan diet ekstrem dan jangan mengurangi kalori terlalu besar," sarannya

Bagi yang masih sehat, dianjurkan untuk menjaga asupan nutrisi untuk pernapasan, yaitu dengan:

1. Pilih karbohidrat yang kompleks.
2. Cukupi kebutuhan protein (hewani dan nabati), karena pada waktu bernapas kita membutuhkan otot yang kuat. Nah, otot yang kuat terbentuk dari protein.
3. Berikan lemak sehat sesuai kondisi pasien. Biasanya sebanyak 30 persen.
4. Berikan vitamin dan mineral yang berasal dari sayur dan buah.

"Masa pandemi adalah masa di mana semua orang harus menahan diri. Jalankan protokol 6M dan jangan lupa perhatikan nutrisi untuk menangkal virus. Istirahatlah yang cukup, berpikir positif, dan olahraga ringan," demikian dr Ida.




Kenali Ciri-Ciri Nyamuk Aedes Aegypti yang Jadi Penyebab Demam Berdarah

Sebelumnya

Cara Tepat Merawat Luka Bakar untuk Mencegah Infeksi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Health