IIustrasi/Net
IIustrasi/Net
KOMENTAR

MENSTRUASI pertama ternyata punya beberapa resiko.  Selain rasa nyeri yang harus diderita, menstruasi pertama juga dapat memengaruhi risiko serangan jantung, stroke, dan gagal jantung.

Berdasarkan studi yang dilakukan Pepine dan diterbitkan dalam Journal of American Heart Association, perempuan yang mulai menstruasi pertamanya di bawah usia 12 tahun memiliki risiko lebih tinggi mengalami masalah jantung.

Perempuan yang mengalami menstruasi pertama pada usia 10 tahun atau lebih muda memiliki risiko empat kali lipat lebih tinggi terkena serangan jantung, stroke, gagal jantung, dan kematian dini dibandingkan perempuan yang mulai menstruasi pada usia 12 tahun.

Mereka yang mengalami menstruasi pertama pada usia 11, 13, 14 dan 15 tahun atau lebih tua memiliki setidaknya dua kali lipat peningkatan risiko masalah jantung yang sama.

"Tetapi mereka kebanyakan tidak menyadari risiko ini," kata Dr. Carl Pepine, seorang ahli jantung dan profesor kedokteran di University of Florida di Gainesville.

Tidak hanya para wanita yang tidak menyadarinya, dokter mereka juga tidak menyadarinya.

"Ini tidak dicatat di sebagian besar rekam medis, yaitu 90%. Saya berpikir mereka tidak diberi tahu tentang itu," jelas Pepine, seperti dirangkum dari laman Today.

Dia sekarang secara rutin bertanya kepada pasien perempuannya tentang usia menstruasi pertama mereka. Dia pun mendorong dokter yang dilatihnya untuk melakukan hal sama dan memerhatikan item ini dalam riwayat kesehatan pasien.

Dalam penelitian lain, disebutkan bahwa semakin dini seorang perempuan mulai menstruasi, semakin lama organ tubuhnya terpapar estrogen selama hidupnya.

Namun, ini tidak berhubungan dengan peningkatan penyakit jantung.

Satu petunjuknya dari kondisi ini adalah adanya tingkat dua penanda inflamasi atau peradangan pada perempuan yang mengalami menstruasi pertama sebelum atau setelah usia 12 tahun.

"Mereka tampaknya memiliki kolerasi yang sangat kuat dengan hasil yang dialami para wanita ini di kemudian hari. Ada sesuatu dalam tubuh mereka yang mengatur peradangan ini, dan peradangan ini sistemik, melibatkan pembuluh darah," jelas Pepine.




Kenali Ciri-Ciri Nyamuk Aedes Aegypti yang Jadi Penyebab Demam Berdarah

Sebelumnya

Cara Tepat Merawat Luka Bakar untuk Mencegah Infeksi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Health