Daripada memarahi anak dengan nada keras dan membentak, cobalah untuk berdiskusi tentang apa yang salah pada kelakuannya/ Net
Daripada memarahi anak dengan nada keras dan membentak, cobalah untuk berdiskusi tentang apa yang salah pada kelakuannya/ Net
KOMENTAR

SETIAP anak terlahir istimewa dengan keunikan dan sifatnya masing-masing yang berbeda. Namun ada kalanya orangtua tidak paham dan emosi mendominasi saat mendidiknya. Saat anak mulai menunjukkan sikap tidak menurut, orangtua langsung membentak dan menganggapnya anak bandel.

Meskipun membentak anak adalah salah satu cara dalam mendidik, tetap ada dampak yang perlu orangtua ketahui:

Muncul Kecurigaan Dirinya Tidak Disayang

Hal pertama yang dirasakan anak saat dibentak orangtuanya adalah merasa tidak disayang. Bahkan bisa jadi hal ini akan menjadi trauma dan menempel terus dalam ingatannya. Dan pada akhirnya hubungan antara orangtua dan anak akan menjadi renggang.

Tidak Mendapatkan Pelajaran

Kalau orangtua pikir dengan membentak anak akan mengerti semua hal, itu salah. Justru anak tidak akan belajar apa-apa.

Ketika anak dibentak tanpa alasan yang jelas, anak tidak tahu apa yang harus dilakukannya bahkan dalam kondisi bahaya sekalipun.

Misalnya saat anak bermain dengan pisau dan orangtua biasa mengatakan, 'STOP!' dengan membentak. Padahal maksud orangtua ingin mengingatkan situasi bahaya yang akan dialami anak.

Tapi apa yang diterima oleh anak, justru sebaliknya. Karena ia terbiasa dibentak, maka anak tidak bisa membedakan mana situasi gawat dengan saat orangtuanya marah.

Hilang Percaya Diri

Dampak yang sangat jelas saat anak sering dibentak adalah menjadi tidak percaya diri. Mereka takut apa yang dilakukannya atau keputusan apa yang diambilnya akan membuat orangtuanya marah.

Anak akan menjadi pasrah dan menurut saja kemauan orangtuanya. Pada akhirnya ia merasa tertekan dan tidak mampu membuat keputusan apapun.

Tidak Terbuka dengan Orangtua

Meskipun terlihat menuruti apa saja kemauan orangtua, anak yang tetap saja punya keinginan. Tapi sayangnya, mereka tidak akan bisa memberitahukan apa keinginannya tersebut. Akhirnya anak menjadi tidak terbuka.

Untuk mengungkapkan apa keinginannya, anak jadi mencari sosok yang bisa dipercaya dan itu tentu bukan orangtuanya. Tapi, hal ini justru berbahaya karena anak akan mudah terjerumus pada hal-hal negatif.

Menganggap Hal Biasa

Anak yang sudah bosan dibentak lama kelamaan akan menganggap bentakan tersebut menjadi hal biasa. Cuek dan masa bodo, itu yang dirasakannya.

Jadi daripada memarahi anak dengan nada keras dan membentak, cobalah untuk berdiskusi tentang apa yang salah pada kelakuannya. Perhatikan perbedaannya saat orangtua mulai mengubah kebiasaan membentak itu dengan sikap dan perilaku anak.




Seringkali Diabaikan dan Tidak Dianggap, Waspadai Dampak Depresi pada Anak Laki-Laki

Sebelumnya

Anak Remaja Mulai Menjauhi Orang Tua, Kenali dan Pahami Dulu Alasannya

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Parenting