Ilustrasi/ Net
Ilustrasi/ Net
KOMENTAR

SEJAK awal kemunculannya, banyak ahli yang mengatakan bahwa varian Omicron berbeda dengan varian-varian virus Corona sebelumnya. Varian anyar tersebut disebut-sebut cepat menular dan tergolong ringan. Walau begitu, tetap saja Omicron berbahaya dan bisa menimbulkan kematian.

Dari sejumlah fakta yang muncul, sebagian besar para pasien terkonfirmasi mengaku hanya merasakan gejala ringan seperti flu biasa. Yaitu hidung gatal, tenggorokan sakit, dan bersin-bersin.

Kenapa hanya bergejala ringan?

Sebuah studi yang dilakukan peneliti Jepang dan Amerika pada tikus dan hamster menemukan bahwa varian Omicron memang menyebabkan infeksi dengan tingkat pengrusakan yang lebih rendah dan sering kali hanya terbatas pada hidung, tenggorokan, dan batang tenggorok.

Studi ini juga menemukan bahwa varian Omicron tidak begitu membahayakan paru-paru bulan dibandingkan varian sebelumnya.

Studi lain dilakukan oleh tim peneliti dari University of Hong Kong dengan  mengambil sampel jaringan dari saluran pernapasan manusia. Hasil Studi menunjukkan bahwa varian itu berkembang lebih lambat dibandingkan varian delta dan varian-varian lain.

"Perawatan di rumah sakit meningkat, tapi tidak dengan kecepatan yang sama seperti kasus baru," ujar Kepala Departemen Epidemiologi dari Desain University, Catherine Bennett.

Namun yang menjadi masalah, lanjut Bennett, adalah kemampuannya untuk menyebar dengan cepat. Sehingga, patut menjadi perhatian serius terutama pada kelompok rentan seperti lansia, anak-anak, dan pemilik penyakit bawaan (komorbid).

Jadi, tetap lakukan protokol kesehatan, lakukan pola hidup sehat, dan selalu jaga imunitas tubuh dengan konsumsi vitamin serta berolahraga.

 




Kenali Ciri-Ciri Nyamuk Aedes Aegypti yang Jadi Penyebab Demam Berdarah

Sebelumnya

Cara Tepat Merawat Luka Bakar untuk Mencegah Infeksi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Health