Ilustrasi/ Net
Ilustrasi/ Net
KOMENTAR

BARU-baru ini saya mendapatkan kabar, bapak dari teman saya, yang tinggal satu rumah dengannya, dinyatakan positif Covid-19. Namun ia bersama adik dan ibunya, melalui hasil tes PCR, dinyatakan negatif Covid-19.

Lalu ia bertanya, apa yang harus dilakukannya? Apakah harus ikut isolasi mandiri? Jika iya, berapa lama?

Mengutip laman Instagram dr RA Adaninggar, SpPD, keluarga yang dinyatakan negatif Covid-19 disebut sebagai kontak erat. Disebut kontak erat karena masa inkubasi bisa bervariasi, yaitu 2-14 hari. Jadi, hingga 14 hari terakhir sejak kontak dengan pasien positif, kemungkinan si negatif menjadi positif masih bisa terjadi. Atau, gejala muncul di masa inkubasi tersebut. Hasil tes bisa saja negatif palsu jika diperiksa terlalu dini. Sebab, jumlah virus belum terlalu banyak untuk terdeteksi alat

"Siapa saja yang disebut dengan kontak erat? Yaitu mereka yang sempat kontak tatap muka dengan jarak kurang dari 1-2 meter selama 15 menit akumulasi 24 jam. Lalu, mereka yang kontak fisik dan menggunakan barang-barang bersamaan. Dan, keluarga yang tinggal satu rumah sudah pasti disebut kontak erat," tulis dr Adaninggar di laman @ningzsppd.

Kontak erat harus tetap menjalani karantina dan harus selalu dimonitor kondisinya. Sebab bisa saja, dalam masa inkubasi itu mereka tertular dan akan muncul gejala suatu saat. Gejalanya bisa ringan atau berat, tergantung kondisi tubuh seseorang.

Lalu, apa yang sebaiknya dilakukan si kontak erat?

Pilihan pertama adalah karantina minimal 10 hari, bila tanpa tes. Selama masa karantina, keluarga yang kontak erat tidak boleh kemana-mana. Jika terpaksa pindah ke rumah saudara, di sana ia juga harus menjalani karantina ketat supaya tidak menulari.

Kemudian, lakukan tes swab PCR di hari ke-3 sampai ke-5 setelah kontak terakhir dengan pasien positif Covid-19. Jika hasil negatif, karantina dilanjutkan hingga 7 hari ke depan.

Apabila melakukan tes antigen, lakukan di hari 2-3 setelah kontak terakhir dengan pasien positif Covid-19. Bila hasil negatif, lanjutkan karantina dan di hari ke-5 lakukan swab antigen ulang.

Ingat, meskipun hasil tes negatif masa inkubasi masih tetap berlangsung hingga 14 hari. Jadi tetap terapkan protokol kesehatan 5M dan jauhi orang-orang rentan di sekitar Anda, seperti lansia, anak-anak, dan orang dengan penyakit bawaan (komorbid), hingga 14 hari.

Bila muncul gejala setelah karantina selesai dan masih dalam masa inkubasi 14 hari, segera tes swab PCR atau antigen ulang. Selalu konsultasi dengan tenaga medis untuk memonitor gejala dan intepretasi hasil tes.

Berikut gejala-gejala yang harus diwaspadai kontak erat selama masa inkubasi:

1. Sangat ringan, seperti masuk angin dan rasa tidak enak badan.

2. Ringan, seperti flu, demam, bapil, anosmia, nyeri kepala, nyeri tenggorok, nyeri otot, mual, muntah, diare, dan lainnya.

3. Sedang, yaitu semua gejala ringan ditambah batuk berdahak, rontgen pneumonia, saturasi oksigen masih di atas 90.

4. Berat, yaitu gejala sedang plus sesak dan saturasi oksigen berkurang drastis (di bawah 90).

Bila muncul salah satu gejala ini kapanpun, segera lakukan tes Covid-19 untuk memastikan. Apabila kemudian hasilnya positif, artinya kontak erat ini telah menjadi pasien terkonfirmasi positif Covid-19.

Segera lakukan isolasi dan konsultasi dengan dokter. Isolasi boleh dilakukan bersama keluarga yang sebelumnya sudah terdeteksi positif Covid-19.

Meskipun hasil tes negatif, gejala kemungkinan akan muncul. Jadi jangan buru-buru menyimpulkan bukan Covid-19. Kontak erat tetap memiliki risiko tinggi tertular. Dan ada baiknya segera berkonsultasi dengan tenaga kesehatan.

 




Kelompok Pro-Israel Serang Demonstran Pro-Palestina, Bentrokan Terjadi di Kampus UCLA

Sebelumnya

Bintang Puspayoga: Angka Perkawinan Anak Menurun dalam Tiga Tahun Terakhir

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News