LEBIH dari 20 Duta Besar dan perwakilan negara sahabat menghadiri pembukaan BSI International Expo 2025 (26/6), sebuah ajang bergengsi yang mengukuhkan posisi Indonesia dalam peta industri halal global. Kehadiran para diplomat ini menjadi simbol dukungan internasional terhadap upaya Indonesia menjadikan ekonomi syariah sebagai salah satu pilar kekuatan ekonomi nasional.
Duta besar dari berbagai negara seperti Kuwait, Armenia, Kenya, Turki, Serbia, Oman, Rusia, Uni Emirat Arab, hingga Rwanda, turut hadir dalam acara ini. Selain itu, perwakilan dari kedutaan Singapura, Italia, Kanada, dan negara lainnya juga menunjukkan ketertarikan besar terhadap potensi industri halal Indonesia.
Direktur Utama BSI Anggoro Eko Cahyo menegaskan bahwa BSI International Expo merupakan bagian dari komitmen perusahaan dalam memperkuat ekosistem halal di Tanah Air. “Ekosistem halal perlu diperkuat agar ekonomi Indonesia tumbuh secara berkelanjutan. Acara ini menjadi ruang kolaborasi dan sinergi lintas negara dan sektor,” ujarnya.
Mengusung tema “Engaging Indonesia in the Global Halal Industry”, expo yang berlangsung 26–29 Juni di Jakarta Convention Center ini menjadi panggung bagi lebih dari 200 tenant, termasuk brand fashion ternama, pelaku UMKM, produsen kosmetik halal, hingga komunitas Glamlocal yang terdiri dari 6.000 jastiper.
BSI Expo 2025 tak hanya menampilkan pameran produk, tetapi juga seminar industri dan business matching yang diikuti oleh lebih dari 20 negara. Ini membuka peluang besar bagi UMKM lokal untuk go global dan menjalin kemitraan strategis di sektor halal.
Dengan Indonesia berada di peringkat ke-3 dalam Global Islamic Economy Index (GIEI), ajang ini menjadi tonggak penting untuk mendongkrak posisi Indonesia ke puncak industri halal dunia. Melalui sinergi kuat antara B2B dan B2C, BSI International Expo 2025 menjadi bukti nyata bahwa Indonesia siap menjadi pusat ekonomi syariah global.
KOMENTAR ANDA