DI tengah hamparan padang Arafah yang panas dan gersang, terdapat sebuah momen agung yang menjadi inti ibadah haji — wukuf. Di sinilah, jutaan jemaah dari seluruh dunia berkumpul, bersimpuh dalam doa, zikir, dan perenungan mendalam.
Kepala Badan Penyelenggara Haji (BP Haji) Mochammad Irfan Yusuf mengajak seluruh jemaah calon haji Indonesia untuk menjadikan wukuf ini sebagai titik balik spiritual yang penuh makna.
"Wukuf di Arafah adalah inti ibadah haji. Maka kita harus bersiap secara lahir dan batin untuk menjalaninya dengan baik," pesan beliau dari Makkah. Persiapan fisik dan mental sangat penting, mengingat kondisi cuaca ekstrem yang dapat mengganggu kekhusyukan ibadah. Irfan mengimbau jemaah untuk menghindari sengatan matahari, menggunakan alas kaki, dan cukup beristirahat. Ia juga mengingatkan pentingnya menjaga hidrasi dengan memperbanyak minum air meskipun tidak merasa haus.
Namun, lebih dari sekadar menjaga kesehatan, Irfan menekankan makna spiritual dari wukuf. Di Arafah, setiap doa adalah mustajab, setiap detik adalah peluang emas untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. Maka hindarilah kesibukan yang tidak perlu. Matikan ponsel, hentikan obrolan ringan, dan bukalah hati untuk bermuhasabah.
"Kesampingkan identitas kelompok. Di Arafah, kita adalah satu — jamaah Indonesia yang bersaudara," ujarnya. Irfan juga mengingatkan pentingnya saling tolong-menolong, khususnya kepada lansia atau jemaah yang membutuhkan bantuan.
Dengan semangat persaudaraan dan kekhusyukan, mari maksimalkan momen wukuf ini. Karena seperti sabda Nabi, "Al-Hajju Arafah" — inti dari haji adalah wukuf di Arafah. Jangan lewatkan kesempatan langka ini untuk meraih haji yang mabrur.
KOMENTAR ANDA