RAMAI di media sosial tentang warganet yang mengaku didiagnosis bipolar akibat pusing memikirkan berbagai permasalahan yang terjadi negara ini. Benarkah bipolar dapat disebabkan oleh kondisi eksternal—termasuk sosial, ekonomi, dan politik, yang menyebabkan seseorang mengalami stres tingkat tinggi?
Gangguan bipolar adalah kondisi kesehatan mental yang ditandai dengan perubahan suasana hati yang sangat ekstrem, dari rasa sangat bahagia dan penuh energi (mania), hingga merasa sangat sedih dan putus asa (depresi). Perubahan ini bisa terjadi secara bertahap maupun tiba-tiba, dan berdampak besar pada kehidupan sehari-hari seseorang.
Apa Penyebab Bipolar?
Hingga kini, penyebab pasti gangguan bipolar belum diketahui sepenuhnya. Namun, para ahli percaya ada beberapa faktor yang saling berkaitan, antara lain:
- Genetik: Orang yang memiliki anggota keluarga dengan gangguan bipolar berisiko lebih tinggi mengalami kondisi yang sama.
- Ketidakseimbangan kimia otak: Gangguan pada neurotransmiter seperti dopamin dan serotonin dapat memengaruhi suasana hati.
- Faktor lingkungan: Stres berat, trauma masa kecil, kehilangan orang tercinta, atau pengalaman hidup yang penuh tekanan bisa menjadi pemicu episode bipolar.
- Kondisi medis dan penggunaan zat: Beberapa obat, alkohol, atau penyalahgunaan narkoba juga bisa memicu atau memperburuk gejala.
Gejala Bipolar
Gejala gangguan bipolar terbagi menjadi dua fase utama: mania dan depresi.
Fase Mania:
- Merasa sangat gembira atau bersemangat secara tidak wajar
- Bicara cepat dan sulit dihentikan
- Tidur sedikit tanpa merasa lelah
- Merasa sangat percaya diri, bahkan sampai impulsif atau mengambil risiko besar
- Sulit berkonsentrasi karena pikiran melompat-lompat
Fase Depresi:
- Merasa sangat sedih atau kosong dalam waktu lama
- Kehilangan minat pada hal-hal yang biasanya disukai
- Mudah lelah dan tidak bertenaga
- Perubahan pola tidur dan makan
- Merasa tidak berharga, putus asa, atau bahkan muncul pikiran untuk bunuh diri
Penting untuk memahami bahwa bipolar bukan sekadar “moody” atau perubahan suasana hati biasa. Kondisi ini membutuhkan diagnosis profesional dan penanganan serius.
Jika kamu atau orang terdekat menunjukkan gejala-gejala di atas, segeralah berkonsultasi dengan tenaga kesehatan jiwa. Penanganan yang tepat — seperti terapi dan pengobatan — bisa membantu penderita bipolar menjalani hidup yang lebih stabil dan produktif.
KOMENTAR ANDA