Ilustrasi/ Net
Ilustrasi/ Net
KOMENTAR

DULU, Covid-19 dilihat menjadi penyakit yang mayoritas menyerang orang dewasa dan lansia. Anak-anak dianggap hanya memerankan peran kecil pada penularan. Sekarang, banyak negara yang mengalami kenaikan kasus anak yang cukup signifikan.

Benarkah hal ini terjadi karena adanya merebaknya varian virus Corona yang lebih menular? Berikut beberapa data dari beberapa negara yang mengalami kenaikan kasus anak, dilansir dari Pandemic Talks.

Di Belanda, sekolah menjadi tempat penyebaran B117. Salah satunya di kota Lansingerland, dalam 1 bulan terdapat 123 orang Covid-19 (15%) dari 818 murid, guru, dan orangtua yang di-tes.

Lembaga Kesehatan GGD Rotterdam-Rijnmond dan Erasmus MC menyimpulkan bahwa anak-anak memainkan peran besar dalam menyebarkan coronavirus varian B117, dibandingkan varian asli. Mereka diperkirakan menyebarkannya ke keluarga mereka.

Di Israel, lonjakan kasus pada anak meningkat setelah ditemukannya varian baru. Varian baru Inggris B117 masuk ke Israel sejak Desember 2020 dan merebak pada Januari 2021. Sejak itu proporsi kasus harian baru anak-anak di bawah usia 10 tahun meningkat 23%. Beberapa rumah sakit khusus anak bahkan membuka ICU baru.

Di Amerika, daerah yang tercatat banyak terdapat varian baru B117 diikuti dengan penambahan kasus harian anak. Di Michigan yang telah memulai pembelajaran tatap muka, kasus harian baru terbanyak ada pada kelompok usia 10 – 19 tahun. Sedangkan pada bayi – anak 9 tahun, angka kasus naik hingga 230% dibandingkan Februari lalu.

Di Massachusets, kasus baru Covid-19 tertinggi juga ditemukan pada kelompok anak dan remaja. Negara bagian ini memiliki jumlah varian terbanyak ke-5 di Amerika Serikat. Meskipun sebagian besar kasusnya tergolong ringan, penyakit ini bisa menjadi parah jika ada komorbid. Pada anak sehat, bisa menimbulkan sindrom MIS-C yang terbilang serius.

Di Perancis, sekolah kembali ditutup. Presiden Perancis Emmanuel Macron menutup sekolah di seluruh negaranya selama 3 minggu sejak 3 April. Penutupan itu untuk menekan pertambahan kasus pada gelombang ketiga Covid-19. Sebelumnya, para ilmuwan Perancis beranggapan sekolah tidak perlu ditutup meskipun banyak varian baru.

Sebelum pemberlakuan lockdown, 20 ribu anak Perancis tidak bisa sekolah karena terpapar Covid-19 atau karena penutupan sekolah akibat munculnya klaster sekolah.

Di Jerman, peningkatan angka kasus anak menjadi babak baru di tengah pandemi. Kanselier Jerman Angela Merkel pada 24 Maret 2021 menyatakan bahwa varian baru B117 terbukti lebih berbahaya pada anak-anak dan remaja. Perlindungan sekolah harus lebih dikedepankan.

Dari beberapa data di atas, kita melihat bahwa masuknya varian baru ditambah banyaknya anak melakukan aktivitas sosial dan dibukanya sekolah, TANPA ada vaksinasi anak, dapat menyebabkan kenaikan kasus Covid-19.

Seperti kita ketahui, pengetahuan seputar Covid-19 terus bertambah seiring berbagai penelitian yang dikembangkan. Dulu kita melihat kemungkinan anak tertular kecil dengan gejala ringan atau bahkan tanpa gejala. Namun saat ini dengan makin banyaknya varian baru, kondisi yang dulu bisa jadi berubah.

Memang masih diperlukan penelitian lebih lanjut apakah varian B117 menginfeksi anak dan remaja dengan cara yang berbeda dari varian Wuhan dan seberapa besar peran anak-anak dalam menyebarkan B117. Tapi kondisi yang terjadi di beberapa negara di dunia bisa menjadi kewaspadaan baru bagi para orangtua. Termasuk mengevaluasi kembali pembukaan sekolah tatap muka yang kini mulai berjalan.

Varian baru B117 sudah ada di Indonesia. Kita harus mewaspadai penularan pada anak dan melindungi anak dengan cara berikut ini:
-Memastikan protokol kesehatan ditaati dengan disiplin.
-Menggunakan masker setiap keluar rumah. Jika tidak bisa mengenakan masker, tidak perlu keluar rumah.
-Hindari penularan di rumah, dengan cara vaksinasi untuk semua penghuni rumah.

Ayah bunda, ayo lindungi anak-anak kita dengan disiplin protokol kesehatan di mana saja.

 




Kenali Ciri-Ciri Nyamuk Aedes Aegypti yang Jadi Penyebab Demam Berdarah

Sebelumnya

Cara Tepat Merawat Luka Bakar untuk Mencegah Infeksi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Health