DUKA mendalam kembali menyelimuti Gaza. Dr. Marwan Al-Sultan, Direktur Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza, gugur bersama istri dan anak-anaknya dalam serangan udara Israel yang menghantam gedung apartemen tempat tinggal mereka di Gaza Barat, Rabu (2/7).
Serangan tersebut tidak hanya merenggut nyawa satu keluarga, tetapi juga menghancurkan secercah harapan di tengah krisis kemanusiaan yang berkepanjangan. Jenazah mereka telah dibawa ke RS Al-Shifa, meninggalkan luka yang tak tersembuhkan di hati banyak orang.
Dr. Marwan bukan sekadar tenaga medis—ia adalah simbol harapan dan keteguhan bagi rakyat Gaza. Dalam keterangannya, MER-C Indonesia menyebut dr. Marwan sebagai sosok penuh dedikasi yang terus melayani di tengah reruntuhan dan kekacauan. Kepergiannya adalah kehilangan besar, tidak hanya bagi dunia medis, tetapi juga bagi seluruh masyarakat Gaza yang mengenalnya sebagai pelayan kemanusiaan sejati.
Di saat Rumah Sakit Indonesia berkali-kali menjadi target serangan, ia tetap berdiri untuk rakyat Gaza. Kini, lebih dari 56.000 warga Palestina telah gugur dalam agresi brutal yang melanda Gaza sejak Oktober 2023. Serangan ke sekolah, rumah sakit, hingga tempat tinggal tak lagi bisa dibantah sebagai bentuk kekejaman nyata.
Di tengah gempuran ini, dunia ditantang untuk tidak sekadar diam. Gaza butuh lebih dari sekadar simpati—Gaza butuh keadilan.
KOMENTAR ANDA