Dahlan Iskan/Net
Dahlan Iskan/Net
KOMENTAR

Lama-lama dia tidak mau makan gorengan. Sangat jarang. Sistem di dalam tubuhnya sudah tidak bisa menerima gorengan. "Kalau malam makan gorengan, paginya terasa berat sekali. Kapok," katanya.

Saya juga kaget ketika ketemu Maulina Rabu malam lalu itu. Dia itu temannya anak saya, Isna Iskan. Putri saya itu yang menunjukkan foto terbaru Maulina.

"Lho berubah total?" tanya saya.

"Kalau gak percaya sekarang kita ke sana," ujar Isna.

Dia lagi di rumah orang tuanya. Yang bagian depannya dia jadikan showroom dagangan tasnya.

Di halaman belakang rumah itu dibangun pabrik dua lantai. Di situlah tas Kalyana, dalam bahasa Sansekerta berarti cantik, dibuat.

Suaminya yang menjadi pimpinan pabrik di situ.

Pekarangan rumah ini sangat luas. Hampir 2000 meter. Pun di depannya masih ada lapangan basket milik RW. Juga ada masjid.

Di ruang depan itu ada lukisan Hanoman. Juga ada wayang kulit Gatotkaca. Saya mengambil si Gatutkaca dan kangen memainkannya.

Saya pun ingin tahu siapa orang tua Maulina. Termasuk saat menjadi tentara, dinas di mana saja.

Ayahnya pindah-pindah.

"Terakhir pangkatnya apa?" tanya saya.

"Bintang tiga. Mayor Jendral," ujar sang ibu. Yang penampilannyi begitu sederhana.

"Lho, namanya siapa? Siapa tahu saya kenal," kata saya.

Sang ibu menyebut nama suaminya.

Ups... Ternyata teman baik saya juga. Sejak beliau masih mayor atau letkol. Saya masih redaktur. Tanpa diatur: bapak teman bapak. Anak teman anak.

Tidak perlu diceritakan lagi. Saya tahu. Karirnya selalu di bagian intel. Terakhir menjadi pejabat tinggi di BIN, sebelum pensiun dulu.

"Beliau kan orang Minang. Kok banyak wayang di sini?" tanya saya.

"Saya yang Blora," jawab sang ibu.

Saya melarang sang ibu membangunkan suaminya. Biarlah besoknya saja saya WA beliau bahwa saya sudah datang ke rumah beliau.

Saya berjanji akan bertemu Maulina lagi tahun depan. Ingin tahu: apakah benar dia bisa menjadi 60 Kg. Saya juga akan menyalami Iqbal, sang suami.

Melihat tahapan apa yang dia lakukan, kelihatannya dia bisa. Karena itu saya tidak mau taruhan untuk itu.




Cerita Pengalaman Vloger asal China Menginap di Hotel Super Murah Hemat Bajet

Sebelumnya

Muara Yusuf

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Disway