PULAU Jeju, salah satu tempat wisata paling populer di Korea Selatan, yang saat ini lagi kebanjiran wisatawan. Tahun ini jumlah kunjungan tembus lebih dari 7 juta orang. Yang menarik, turis lokal justru berkurang, tapi wisatawan mancanegara naik drastis. Dari Januari sampai Juli, tercatat lebih dari 1,1 juta turis asing datang ke Jeju, dan yang paling banyak berasal dari Tiongkok.
Dengan itu wisatawan ini bikin ekonomi lokal makin hidup. Kapal pesiar yang kembali beroperasi pasca pandemi juga ikut menambah jumlah pengunjung. Tapi di sisi lain, makin banyak turis juga bikin masalah. Polisi mencatat ada ribuan kasus pelanggaran aturan di tempat umum, mulai dari buang sampah sembarangan, nyebrang jalan asal-asalan, merokok di area terlarang, sampai mabuk di tempat umum.
Biar kondisi tetap nyaman, pemerintah Jeju akhirnya meluncurkan pengumuman etiket multibahasa pertama di Korea Selatan. Isinya berupa aturan sederhana dalam bahasa Korea, Inggris, dan Mandarin, supaya turis bisa lebih paham budaya lokal dan tahu mana yang boleh dan nggak boleh dilakukan. Kalau melanggar, biasanya turis hanya dapat peringatan, tapi kalau kasusnya berat bisa kena tindakan lebih tegas.
Dengan aturan baru ini, Jeju ingin tetap jadi tempat liburan yang menyenangkan, tanpa rusak gara-gara ulah turis yang seenaknya. Jadi, kalau kamu berencana liburan ke sana, pastikan ikuti aturan biar perjalananmu aman dan nyaman.
KOMENTAR ANDA