Zhang Yingying
Zhang Yingying
KOMENTAR

Saya mencoba membaca bahan-bahan mengenai apa itu fisika mesoscopic. Tetap saja tidak mengerti. Berbahagialah orang yang bisa mengambil mata kuliah fisika.

Untuk uji cobanya itu ia harus menggunakan alat-alat dan program yang di telinga saya mirip nama makhluk dari saturnus: Python, LabVIEW, Electron-Beam Lithography, Atomic Force Microscopy, dan banyak lagi.

Christensen menggambarkan riset yang dilakukannya itu menyangkut aliran listrik di lempengan tipis yang disebut Molybdenum Disulfide (MoS2).

Itu juga dalam rangka penyelidikan topologis untuk insulator listrik dan super conductors. Yang akan membuktikan keterseiringan Bismuth Selenide (Bi2Se3).

Saya kian tidak mengerti ilmu itu.

Begitu serius Christensen dalam melakukan penelitian.

Tapi risetnya yang lain juga hebat. Riset untuk bisa melakukan penculikan dengan sempurna.

Ia pelajari teknik-teknik penculikan. Juga teknik pembunuhan. Misalnya ia ikuti program 'planning a kidnapping'. Atau 'abduction 101'. Juga 'fantasi pembunuhan yang sempurna'.

Sampai-sampai Christensen terobsesi untuk melakukan penculikan dan pembunuhan.

Sehari sebelum menculik Zhang Yingying misalnya, Christensen membeli kantong plastik besar. Juga membeli cairan pembersih lantai. Jenis yang berat. Yang sampai bisa membersihkan barang yang lengket.

Kini Christensen jadi tersangka.

Foto-fotonya tersiar luas.

Foto itu menarik perhatian seorang wanita. Namanya Emily Hogan. Yang lantas memberikan pengakuan. Perempuan itu merasa mengenal wajah di foto itu.

"Orang itu juga berusaha menculik saya," lapor Emily kepada polisi. Emily juga menceritakannya di Fb.

Pagi itu Emily dihampiri sedan hitam. Di hari yang sama dengan hilangnya Zhang Yingying. Tak pelak lagi mobilnya sama: Saturn Astra empat pintu.

Pengemudinya membukakan pintu. Samping depan. Wajahnya dia ingat benar. Saat itu Christensen mengaku sebagai polisi. Yang lagi melakukan penyamaran.

Rupanya begitulah teknik menculik yang ia pelajari. Harus mengaku polisi. Agar dipercaya.

Pagi itu Emily hampir saja mau. Tapi ada gerak Christensen yang agak mencurigakannya. Ada dorongan agak memaksa di badannya. Seperti agak memaksa segera masuk.

Emily justru curiga. Ia mundur. Lalu lari. Sambil menelepon polisi. Dan mem-posting kejadian itu di Facebooknya.

"Saya tidak akan lupa wajahnya," ujar Emily.

Itu berbeda dengan yang terjadi atas Zhang Yingying. Yang memang lagi buru-buru. Belum terlalu paham Amerika pula.

Siang itu Zhang berjalan dari kampus. Dari laboratorium. Dia harus naik bus kota. Tiba di pemberhentian, belum ada bus. Zhang lihat-lihat video. Di layar HP-nya. Tentang tata cara naik turun bus kota.

Rupanya terlalu asyik. Tidak melihat busnya sudah dekat. Zhang tidak memberi tanda akan naik bus itu. Kebetulan tidak ada penumpang yang turun di situ. Maka bus itu pun terus melaju.

Zhang ketinggalan bus.

Lalu mengirim WA ke kantor pemasaran apartemen tadi. Yang mengabarkan keterlambatannya untuk tanda tangan sewa apartemennya.




Cerita Pengalaman Vloger asal China Menginap di Hotel Super Murah Hemat Bajet

Sebelumnya

Muara Yusuf

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Disway