KOMENTAR

Konon sang raja minta: saat itu juga Haya pulang ke Dubai. Bersamanya. Tapi Haya menolak. Dia tahu apa yang akan terjadi bila ikut pulang. Bisa dihabisi beneran.

Haya, tulis media Inggris, pilih kawin dengan pacarnya itu. Tapi juga menginginkan agar dua anaknya ikut dia.

Itulah sebabnya Haya mengajukan gugatan di pengadilan Inggris. Agar tidak terikat dengan hukum Islam: bahwa sang anak harus ikut ayah. Entah hukum Islam yang mana yang dimaksudkan itu.

Sidangnya masih berlangsung. Sudah dimulai minggu lalu. Akan berlanjut tanggal 30 Juli nanti.

Syeikh sendiri sudah bertitah: lewat puisi. Yang diunggah ke akun Twitternya: tidak peduli lagi apakah Haya hidup atau mati.

Haya pun mengambil jalur ganda: minta perlindungan di Inggris dan minta tolong kakak tirinya.

Inggris mestinya sulit memberi suaka. Alasannya: ini soal rumah tangga. Bukan soal politik.

Sang kakak tiri belum memberikan sinyal. Meski sang kakak adalah Raja Jordania. Tapi ia juga harus mempertimbangkan hubungan baik dengan Uni Emirat Arab. Haya memang minta kepada sang kakak: untuk boleh pulang ke Jordania bersama dua anaknya.

Di Inggris pun Haya sudah tidak tinggal di rumah kerajaan. Yang di kawasan super elite Kensington itu.

Haya sudah membeli rumah sendiri. Di dekat-dekat situ. Rumah itu dibeli dari raja baja dunia asal India: Laksmi Mittal. Yang juga punya pabrik baja di Sepanjang, selatan Surabaya itu

Media Inggris menulis: harga rumah itu EUR 85 juta. Sekitar Rp 1 triliun.

Mungkin Haya tidak akan punya uang sebanyak itu kalau bukan istri raja Dubai.

Negara bagian Dubai memang kedua terkaya di negara federasi Emirat (Uni Emirat Arab). Setelah negara bagian Abu Dhabi.

Sebenarnya masih ada lima negara bagian lagi di federasi Emirat ini. Tapi gak usah saya sebutkan. Kecil-kecil sekali. Semua dikuasai raja masing-masing. Yang besar ya hanya dua itu: Abu Dhabi dan Dubai.

Meski satu negara, keduanya bersaing di dalam selimut. Raja Dubai ingin negaranya menjadi yang terbaik di dunia di tahun 2021. Rencana strategis itu dibuat di tahun 2007.

Ketika Dubai membangun gedung tertinggi di dunia, Burj Al Khalifah, tak lain sebagai bagian dari 'yang terbaik di dunia' itu.

Hampir saja Dubai ambruk. Saat terjadi krisis keuangan 2008. Tapi Abu Dhabi turun tangan menyelamatkannya.

Dalam UUD Emirat memang disebutkan: Raja Abu Dhabi-lah yang menjabat presiden Emirat. Raja Dubai menjadi wakil presiden merangkap perdana menteri.

Lima negara bagian lain mendapat jatah tingkat menteri.

Emirat adalah negara yang sangat muda: merdeka tahun 1971. Itu pun karena Inggris ingin cepat-cepat lepas dari urusan di tanah Arab.

Tahun 1966 Inggris sudah memberitahu 9 kerajaan kecil-kecil di kawasan itu. Agar masing-masing mulai mengurus dirinya sendiri.

Sebenarnya sembilan kerajaan itu ingin agar Inggris saja yang mengurus mereka. Terutama di bidang pertahanan dan hubungan luar negeri. Tapi Inggris benar-benar tidak mau. Terpaksalah mereka merdeka.

Enam kerajaan bergabung menjadi satu Emirat. Tahun berikutnya satu lagi gabung ke Emirat. Yakni kerajaan mini Ras Al Khaima.

Dua lagi berdiri sendiri-sendiri: Bahrain dan Qatar.

Urusan Haya adalah persoalan internal Dubai. Abu Dhabi tidak akan ikut mencampuri.




Cerita Pengalaman Vloger asal China Menginap di Hotel Super Murah Hemat Bajet

Sebelumnya

Muara Yusuf

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Disway