Bukit Uhud/Arabiya
Bukit Uhud/Arabiya
KOMENTAR

Abu Sufyan berpikir keras supaya kejadian Quraisy melarikan diri ke Mekah ini tidak berujung tragis. Dia pun menulis surat yang dititipkan kepada Bani Qais. Surat itu berisikan tantangan perang, yang mana Quraisy menyatakan akan menyerbu Madinah.

Tiga hari tiga malam lamanya Nabi Muhammad dan kaum muslimin bersiaga di Hamra’ al-Asad. Mereka tidak gentar dengan ancaman serbuan pasukan Quraisy, bahkan Rasulullah memutuskan untuk menanti dengan gagah berani. Sayangnya, surat itu hanyalah gertakan belaka. Secara pengecut pihak Quraisy melarikan diri ke Mekah lalu menyebar cerita kemenangan di perang Uhud.

Setelah memastikan Madinah benar-benar aman, dan pihak musuh terbukti kabur ke Mekah, maka Nabi Muhammad dan kaum muslimin pulang dengan tenang menuju Madinah. Hamra’ al-Asad adalah perang yang dimenangkan tanpa peperangan. Perang susulan memang tidak terjadi tetapi kaum muslimin mendapatkan kekuatan jiwa yang luar biasa.

Pihak-pihak yang memusuhi Islam berupaya menjatuhkan mental kaum muslimin. Mereka menebar kabar bahwa keadaan umat Islam lemah karena dipandang kalah pada perang Uhud.

Namun, kemenangan gemilang di Hamra’ al-Asad berhasil membungkam kabar buruk itu. Pasukan Quraisy gagal menghancurkan Madinah secara langsung. Malahan pihak musuh yang melarikan diri. Kemenangan bersejarah ini memulihkan kembali rasa percaya diri dan harga diri kaum muslimin.




Belum Ada Perang Seunik Perang Ahzab

Sebelumnya

Mukjizat Nabi pada Periuk Istri Jabir

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Sirah Nabawiyah