Prof. Anna Mariana raih Nusantara Award 2024 kategori Penggerak UMKM dan Ekraf/Ist.
Prof. Anna Mariana raih Nusantara Award 2024 kategori Penggerak UMKM dan Ekraf/Ist.
KOMENTAR

MEDIA Nawacita Indonesia (MNI) mempersembahkan Nusantara Award 2024 sebagai bentuk apresiasi terhadap individu maupun lembaga/instansi yang berkontribusi dalam pelestarian budaya Nusantara.

Prof. Anna Mariana selaku Ketua Umum KADIIFA (Komunitas Indonesia International Fashion Art & UKM), Founder dan Ketua Umum Yayasan Putra Putri Tenun & Songket Indonesia, sekaligus Ketua Dewan Keraton Kesultanan Nusantara berhasil meraih Nusantara Award 2024 untuk kategori individu Penggerak UMKM dan Ekonomi Kreatif.

Penghargaan bergengsi tersebut diserahkan langsung oleh Menteri Hukum dan HAM Yasonna H. Laoly dalam acara yang digelar di Hotel Rafless, Jakarta Selatan baru-baru ini.

Prof. Anna patut berbangga berhasil meraih Nusantara Award 2024 setelah mengikuti serangkaian tahap penjurian. Dengan jumlah peserta lebih dari 32 orang, Nusantara Award pada akhirnya menghasilkan 18 pemenang setelah melalui proses seleksi dan penjurian yang ketat secara online dan offline

Adapun dewan juri terdiri dari 5 (lima) ahli di berbagai bidang. Mereka adalah Anthony Putihrai dari PT Alpha Putihrai Capital dan Tamara Group selaku Ketua Dewan Juri Nusantara Awards; Wakil Rektor London School of Public Relations (LSPR) Jakarta Taufan Teguh Akbari PhD; Guru Besar Universitas Indonesia Prof Riris K Toha Sarumpaet; Sarman Simanjorang dari Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi); serta Owner & Designer CEO Nasya Collyer Fashion, Nasya Collyer. 

“Penjurian berlangsung sangat ketat dan selektif. Selain harus menjawab sejumlah pertanyaan juri, peserta juga dinilai kelayakan dalam peran serta dan kiprahnya di bidang yang ditekuni selama ini. Saya khususnya, bergerak di bidang pelestarian pengembangan budaya dan UMKM serta ekonomi kreatif. Dewan juri juga melihat rekam jejak digital melalui jejaring media sosial terkait kegiatan-kegiatan yang telah saya jalankan,” jelas Prof. Anna.

Ia mengaku sangat bangga karena meraih penghargaan ini. Menurut Prof. Anna, Nusantara Award merupakan sebuah apresiasi terhadap perjuangan yang ia lakukan secara konsisten dalam membina para pelaku UMKM, terutama perajin wastra tenun dan songket tradisional Indonesia yang tersebar dari Sabang hingga Merauke.

Prof. Anna juga aktif mendorong kemajuan para desainer fesyen, UMKM yang menjadi anggota KADIIFA, serta mendorong eksistensi perkumpulan Dewan Rempah Kejayaan Indonesia dan Keraton Kesultanan Nusantara dalam melestarikan kekayaan budaya Indonesia.

“Banyak kegiatan yang sudah saya lakukan selama ini. Di antaranya yaitu pameran baik di dalam maupun luar negeri yang bertujuan membantu UMKM serta perajin di seluruh Indonesia dalam menciptakan demand pasar, menciptakan pemasaran yang lebih luas, serta daya beli yang lebih maksimal,” jelas Prof. Anna Mariana.

“Kami juga konsisten mendorong pelaku UMKM memanfaatkan perkembangan teknologi informasi, terutama media sosial. Tujuannya agar produk mereka dapat diketahui lebih banyak orang dan mudah dijangkau, komunikasi dengan berbagai pihak terjalin lebih luas, dan masyarakat juga lebih mengenal UMKM dengan rekam jejak digital yang mudah diakses,” tambahnya.

Tak hanya memajukan UMKM dan ekonomi kreatif, Prof. Anna Mariana juga konsisten menggelar pemilihan Putra Putri Tenun Songket Indonesia (PPTSI) yang diikuti putra dan putri perwakilan 38 provinsi seluruh Indonesia.

“PPTSI digelar sebagai ajang mengenalkan kain wastra tradisional tenun dan songket Nusantara kepada generasi muda bangsa, sekaligus memberikan motivasi agar generasi muda bisa mencintai serta memiliki rasa bangga untuk mengenakan busana tenun dan songket tradisional karya anak bangsa sendiri. Kebanggaan itu merupakan jati diri dan ciri khas budaya bangsa Indonesia yang menjadi cerminan dan simbol Kebhinekaan Tunggal Ika,” ungkap Prof. Anna Mariana.

Setelah meraih Nusantara Award 2024,  Prof. Anna Mariana berharap dapat mewujudkan Deklarasi Hari Tenun Nasional 7 September pada tahun ini. Harapannya, warisan leluhur bangsa Indonesia mendapat pengakuan dan perlindungan serta payung hukum  administrasi negara secara resmi.




Akankah Kamala Harris Jadi Presiden Perempuan Pertama Amerika Serikat?

Sebelumnya

Harashta Haifa Zahra Menang Miss Supranational 2024, “Indonesia, Kita Berhasil!”

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Women