Sebenci-bencinya terhadap khianat, kita tidak dapat menghapus kenyataan buruk itu memang banyak bertebaran di bumi, bersabarlah../ Net
Sebenci-bencinya terhadap khianat, kita tidak dapat menghapus kenyataan buruk itu memang banyak bertebaran di bumi, bersabarlah../ Net
KOMENTAR

Keempat, jika ingin membalas perhatikan panduan Al-Qur’an

Surat An-Nahl ayat 126, yang artinya, “Dan jika kamu membalas, maka balaslah dengan (balasan) yang sama dengan siksaan yang ditimpakan kepadamu. Tetapi jika kamu bersabar, sesungguhnya itulah yang lebih baik bagi orang yang sabar.”    

Jangan membalas lebih dari apa yang mereka perbuat. Dalam kejadian Bi’r Maunah, raja-raja lain akan memusnahkan satu kampung pengkhianat itu; membunuh kaum lelakinya dan memperbudak perempuan dan anak-anak. Pembalasan yang tentu lebih kejam dari kesalahan mereka.

Sabar akan lebih berguna. Lebih hebat lagi kalau membalas dengan kebaikan. Misalnya nih, seseorang merebut jabatan yang memang sudah hak kita dan yang telah terlihat di pelupuk mata. Dengan cara khianat direbutnya jabatan itu oleh orang tersebut.

Memang yang dilakukannya sesuatu yang buruk. Namun, tidak bijak jika hanya berhenti memandang buruk pada sang pengkhianat. Karena boleh jadi petaka pahit itu merupakan cara Tuhan meningkatkan kualitas diri kita.

Sehingga ketika sang pengkhianat itu mengalami kesulitan atau malah musibah, bukannya kita bersyukur tetapi memberikan bala bantuan nan tulus. Dengan demikian, moga dia pun tersadar dengan khianat yang dilakukannya dan Tuhan pun memberikan posisi yang lebih baik bagi kita, sesuai dengan kapasitas diri yang telah kita tunjuukkan.




Menjadi Korban Cinta yang Salah

Sebelumnya

Ana Khairun Minhu

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Tadabbur