Ilustrasi/ Net
Ilustrasi/ Net
KOMENTAR

DALAM Journal of Aging Research, meneliti kelompok orang usia di atas 65 tahun dan menemukan bahwa fleksibilitas terkait erat dengan usia dan penurunan aktivitas. Ini pun berdampak pada fleksibilitas seseorang. Peneliti melihat bahwa aktivitas fisik mendukung fleksibilitas tubuh subjek penelitian, seperti pada bagian pinggul.

Penelitian tersebut menggambarkan pentingnya menjaga aktivitas fisik di mata tua. Meskipun kondisi ini terbilang alami, tetap ada cara bagi lansia mengelola fleksibilitas dan kekuatan otot, yakni dengan latihan peregangan.

Berikut beberapa manfaat peregangan untuk lansia yang perlu diketahui.

1. Meningkatkan performa fisik

Fleksibilitas otot dapat dilatih dengan melakukan latihan peregangan. Bila rutin dilakukan, lansia akan lebih mudah melakukan kegiatan hariannya, seperti mengangkat barang, membungkuk, memutar badan, maupun gerakan lainnya yang repetitif.

2. Melancarkan sirkulasi darah

Peregangan di usia lansia memberi manfaat untuk melancarkan sirkulasi darah. Suhu tubuh pada jaringan otot akan meningkat saat Anda melakukan aktivitas fisik. Kenaikan suhu tubuh ini berkontribusi melancarkan peredaran darah di dalam tubuh.

Selain itu, saat lansia beraktivitas fisik, otot-otot tubuh membantu sirkulasi darah bekerja lebih cepat ke seluruh tubuh. Sirkulasi yang meningkat membuat otot jantung berpacu lebih cepat. Dengan demikian, aktivitas fisik mendorong pasokan oksigen dua kali lipat ke seluruh tubuh melalui kelancaran sirkulasi darah. Manfaat ini tentunya mendukung tubuh lansia tetap bugar.

3. Mendukung postur tubuh

Seiring bertambahnya usia, perubahan postur tubuh seorang lansia umumnya mengalami osteopenia dan osteoporosis, yang disebabkan berkurangnya kepadatan tulang. Kondisi ini dialami wanita saat ia memasuki menopause dan pria mengalami ini di sekitar usia 65 tahun.

Oleh karenanya, peregangan dapat membantu lansia untuk memperbaiki postur tubuhnya. Kekuatan otot yang terbentuk berkat peregangan dapat mendukung postur tubuh yang baik pada lansia. Di samping itu, peregangan juga mengurangi masalah nyeri otot punggung bawah yang sering dialami para lansia.

4. Mengurangi ketegangan otot

Ketegangan otot biasanya terjadi ketika tubuh tidak aktif bergerak, sehingga membuat tubuh jadi kaku dan nyeri. Maka itu, peregangan otot perlu dilakukan para lansia untuk menjaga kelenturan otot guna mengurangi dan menghindari nyeri akibat ketegangan otot.

5. Meningkatkan koordinasi

Sistem koordinasi yang lemah membuat lansia mudah terjatuh saat beraktivitas, ketika ia berjalan, naik sepeda, atau mengangkat barang. Lemahnya sistem koordinasi juga terkait dengan proses kehilangan massa otot dan fleksibilitas. Untuk mengatasinya, lansia bisa melakukan latihan peregangan untuk meningkatkan koordinasi dan keseimbangan tubuh.

 

 




Kenali Ciri-Ciri Nyamuk Aedes Aegypti yang Jadi Penyebab Demam Berdarah

Sebelumnya

Cara Tepat Merawat Luka Bakar untuk Mencegah Infeksi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Health