COFFEE SHOP hari ini bukan sekadar tempat hangout sambil menikmati aroma kopi. Lebih dari itu, kedai kopi menjadi ruang bertemu yang mampu melahirkan ide-ide kreatif, ajang beradu inovasi, hingga perekat silaturahmi antarkomunitas. Dari meja kayu sederhana hingga secangkir kopi hangat, banyak gagasan besar lahir dan persahabatan baru terjalin.
Pada Kamis, 4 September 2025, suasana hangat terasa di Jalan Suka Teguh, Sukamaju, Medan Johor. Tapaki Coffee merayakan ulang tahunnya yang ke-2 dengan sebuah acara spesial. Bukan hanya sekadar perayaan, milad ini juga dirangkaikan dengan Musabaqah Barista yang diikuti 32 peserta. Ajang ini menjadi bukti bahwa profesi barista kini telah naik kelas, dipandang bergengsi di tengah menjamurnya kafe dan coffee shop di Indonesia.
Seorang barista bukan sekadar “pembuat kopi.” Kata barista sendiri berasal dari bahasa Italia yang berarti pelayan bar, dan kini diadopsi dalam bahasa Indonesia dengan makna peracik kopi. Di balik apron dan senyum ramahnya, barista menyimpan keahlian meracik rasa, ketelitian dalam takaran, serta seni dalam penyajian. Tidak heran bila setiap kompetisi barista selalu mencuri perhatian.
Yang menarik, perayaan Milad ke-2 Tapaki Coffee dihadiri Duta Besar RI untuk Maroko & Republik Islam Mauritania periode 2019 – 2025 Hasrul Azwar. Semasa bertugas, Hasrul yang merupakan putra daerah Sumatra Utara dikenal sebagai sosok yang mendorong optimalisasi ekspor produk unggul khas Sumut terutama kopi dan teh, yang menurutnya amat digemari masyarakat di Maroko dan Mauritania.
Datang memenuhi undangan owner Tapaki Coffee, Azhari, Hasrul membagikan kesannya tentang Musabaqah Barista. ”Saat ini barista adalah profesi bergengsi di tengah menjamurnya gerai cafe dan coffee shop. Hakim jurinya juga sangat berpengalaman. Saya lihat ketika Hakim mencicipi kopi yang dibuat barista, dihirup dengan cepat dan terdengar suara berdesis,” tulis Hasrul di media sosial pribadinya.
Juri yang berpengalaman menilai setiap racikan dengan teliti. Saat kopi diseruput cepat, terdengar desisan khas yang menandakan proses cupping, metode profesional untuk menguji kualitas cita rasa kopi.
Hasrul juga menulis, ”Barista adalah bahasa Italia yang artinya pelayan bar. Bahasa Indonesia kemudian mengadopsinya jadilah barista dengan makna peracik atau peramu kopi.”
Selain lomba, acara juga diisi dengan sambutan hangat dan apresiasi kepada seluruh pengunjung setia Tapaki Coffee. Semua ini menegaskan bahwa sebuah coffee shop bukan hanya soal menjual minuman, tetapi juga merawat budaya dan menghadirkan ruang perjumpaan.
Dua tahun perjalanan Tapaki Coffee adalah kisah tentang bagaimana secangkir kopi bisa menyatukan banyak hal: kreativitas, kompetisi sehat, hingga silaturahmi. Dan bagi para barista, ini adalah panggung untuk membuktikan bahwa mereka bukan hanya peracik, tetapi seniman yang menghadirkan kebahagiaan dalam setiap tegukan.
”Ayo barista, semangat, kamu bisa!” tutup Hasrul Azwar.
KOMENTAR ANDA