Ilustrasi/ Net
Ilustrasi/ Net
KOMENTAR

Karena Covid-19 amat membahayakan orang berusia lanjut, maka para lansia yang bertahan bisa menjadi petunjuk untuk mencari cara baru menolong mereka yang rentan agar bisa bertahan dari pandemi di masa yang akan datang.

Covid-19 dan Ketahanan Manusia di Masa Depan

Namun tidak hanya outliers dari para manusia yang bertahan, beberapa ilmuwan lain justru tertarik mengidentifikasi outliers dari ujung spektrum yang berbeda: memelajari pasien untuk mencari penyebab mengapa SARS-CoV-2 bisa menjadi sangat mematikan.

Mungkin jawaban dari apa yang sedang dicari para ilmuwan belum bisa ditemukan sekarang. Namun dapat dipastikan dapat lebih menyelamatkan nyawa manusai di masa depan.

Kita melihat pengalaman 20 tahun silam saat wabah SARS, H1N1, Mers, dan Ebola, maka tidak dibisa dipungkiri kemungkinan akan terjadi pandemi lagi. Semua penelitian yang dilakukan saat ini sangat vital untuk mengidentifikasi siapa saja yang paling berisiko terpapar virus dan bagaimana pengobatannya.

Penelitian terhadap para lansia berusia 100-an tahun juga tidak hanya fokus pada SARS-CoV-2 tapi pada infeksi pernapasan lain. Penelitian menggunakan stem cell untuk mengubah contoh darah para lansia menjadi jaringan paru-paru, yang nantinya akan diinfeksi di laboratorium dengan virus lain untuk melihat mutasi genetikanya.

Jika hasilnya bisa diketahui, maka umat manusia berpotensi menciptakan obat antivirus baru yang lengkap, seperti hasil penelitian terhadap sel darah putih Stephen Crohn bertahun-tahun silam.

 




Ketika Dokter Umum Diusulkan Boleh Operasi Caesar: Solusi atau Risiko Baru?

Sebelumnya

Cerita dari Desa Klampok: "Bukan Lagi Mimpi, Air Bersih Sampai di Rumah Kami"

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News