Fatimah Al Fihri/ Net
Fatimah Al Fihri/ Net
KOMENTAR

TAHUKAH Anda bahwa ada seorang wanita muslim yang mendirikan universitas pertama di dunia? Mungkin tidak, karena tidak ada sumber popular di luar buku-buku sejarah akademik mengenai zaman keemasan peradaban Islam yang pernah menyebutkan fakta itu.

Pada umumnya, orang cenderung berpikir bahwa Islam tidak pernah mengizinkan perempuan menghadiri kelas-kelas di madrasah yang didirikan pada awal abad IX.

Padahal sebenarnya, wanita muslim sangat aktif dalam studi skolastik. Sebut saja Aisyah, salah satu istri Nabi Muhammad Saw., yang merupakan ahli hukum Islam di masanya. Dia juga terlibat dalam sejumlah peristiwa politik setelah kematian Khalifah ketiga, Uthman ibn Affan. Bahkan, Aisyah adalah sumber banyak hadits berkat kecerdasan dan ingatannya.

Contoh lainnya adalah Ummu Waraqa yang hafal Al-Qur'an dan dipuji Nabi. Atau al-Shifa 'si penyembuh' binti Abdullah, wanita muslim pertama yang mengajar melek huruf sekaligus praktisi pengobatan tradisional.

Yang terlupakan adalah Fatimah Al Fihri pendiri Universitas al-Qarawiyyin. Dialah permata mahkota dan simbol kuat aspirasi perempuan dan pemimpin kreatif dalam sejarah muslim.

Hebatnya, universitas yang didirikan pada 859 (100 tahun sebelum pendirian Al Azhar di Kairo, Mesir) dan terletak di Medina Tua Fez, Maroko, ini diakui oleh Guinness Boom of World Records sebagai lembaga tertua di dunia yang beroperasi sebagai universitas pemberi gelar akademik.

Sebut saja Ibnu 'Arabi, Ibnu Bajjah, Ibnu Khaldun, Abdullah Al Ghunari, Gerber dari Auvergne (Paus Silvester II di Vatikan) adalah ilmuwan-ilmuwan dunia yang merupakan alumni universitas tersebut.

Lalu, siapa kah yang mendesain baju dan topi toga yang selalu digunakan saat wisuda? Mengapa bentuknya kotak? Ini jawabannya!

Baju dan topi tersebut didesain oleh Fatimah. Topinya berbentuk kotak karena Fatimah ingin siapapun yang menggunakannya saat wisuda, pikirannya akan ingat selalu pada Baitullah atau Ka'bah yang berbentuk kotak dan berwarna hitam.

Fatimah Muda

Fatimah muda bermigrasi dengan ayahnya Mohamed al-Fihri dan saudarinya Mariam, dari al-Kairouan (al-Qayrawan) di Tunisia ke Fez di Maroko. Fez sendiri kini ditakdirkan menjadi "Athena Islam".

Dari kecil Fatimah fasih belajar fiqh (yurisprudensi) dan hadits (tradisi Islam berdasarkan kehidupan Nabi). Ia mewarisi kekayaan besar ayahnya yang kemudian dibangun masjid, universitas, dan perpustakaan trinitas tertinggi kesalehan Islam. Mariam, saudara perempuannya, yang mensponsori Masjid Al-Andalus, juga di Fez.

Fatimah memiliki kecerdasan visioner dan arsitektur yang dibimbing oleh hati yang murah hati dan pikiran yang cerdas.

Universitas Al-Qarawiyyin

Pada bulan Ramadhan 245 Al-Hijri (859 M), Fatimah mulai membangun masjid yang kemudian dinamakan Al-Quaraouiyine, untuk menghormati Kota Al-Qayrawan.

Selama pembangunan masjid, Fatimah berpuasa setiap hari. Tak hanya masjid, ia juga mendirikan madrasah.

Al-Quaraouiyine jauh lebih maju dari zamannya. Jika Cambridge memiliki Newton yang mengubah dunia, Al-Quaraouiyine juga memiliki dua ikon yang mengubah dunia mereka.

Kurikulum awal difokuskan pada ilmu-ilmu agama dan kemudian mencakup disiplin ilmu lain seperti tata bahasa, geografi, sejarah, matematika, kedokteran, kimia, dan astronomi.

Universitas memainkan peran utama dalam hubungan budaya dan akademik antara dunia Islam dan Eropa. Berfungsi sebagai jembatan pengetahuan antara Afrika dan Timur Tengah serta Eropa. Ketika muslim diusir dari Spanyol pada abad ke-13, banyak dari mereka datang ke Fez dan Qarawiyyin. Mereka membawa pembelajaran seni dan sains Eropa dan Moor.

Periode paling berbunga-bunga untuk lembaga ini berlangsung antara aband ke-12 dan ke-15 ketika itu dilindungi secara mewah oleh Almohades dan Merinids.

 




Menyikapi Toxic People Sesuai Anjuran Al-Qur’an

Sebelumnya

Ketika Maksiat dan Dosa Menjauhkan Kita dari Qiyamul Lail

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Tadabbur