Ilustrasi/ Net
Ilustrasi/ Net
KOMENTAR

MENGUTIP data penyebaran kasus Covid-19 di Indonesia, sebanyak 1.200 kasus corona terjadi di kantor kementerian, BUMN, dan swasta. Pada 11 Juli lalu, muncul juga kasus 309 pekerja di kawasan industri Semarang, Jawa Tengah, terpapar Covid-19 dari tombol preferensi.

Bunda, masa new normal ini memang memperbolehkan sejumlah perkantoran memulai kembali aktivitasnya, namun disesuaikan dengan protokol kesehatan yang berlaku. Bagi Bunda pekerja, sangatlah penting memperhatikan protokol-protokol tersebut, demi keselamatan dan kesehatan anggota keluarga di rumah, utamanya anak-anak.

Sejak Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengakui bahwa virus Covid-19 bisa menyebar lewat mikrodroplets dan aerosol, maka memakai masker kapanpun dan dimanapun menjadi cara paling efektif untuk mencegah penularan.

Selanjutnya, muncul istilah baru yang sangat penting Bunda perhatikan ketika harus kembali ke kantor. Adalah VDJ, Ventilasi, Durasi, dan Jarak. Apa itu? Yuk, kita kupas satu persatu!

1. Ventilasi

Transmisi virus corona umumnya terjadi pada ruang tertutup. Sistem pertukaran udara melalui ventilasi yang baik, misalnya menggunakan filter high efficiency particulate (HEPA) menunjukkan aktivitasnya menyaring partikel ukuran virus SaRS-Cov-2 (70-120 nm) dan digunakan oleh pesawat terbang dalam pengaturan perawatan kesehatan.

2. Durasi

Sebaiknya, seseorang tidak berada terlalu lama di ruang tertutup. Salah satu kasus di Amerika Serikat, pada sebuah latihan paduan suara selama 2,5 jam, sebanyak 32 dari 61 orang peserta di konfirmasi b positif covid-19.

Sementara kasus di lantai 9 gedung perkantoran sdi Korea Selatan, sebanyak 43,5% dari 216 pekerja di konfirmasi positif. Durasi kontak yang lama dengan orang yang terkonfirmasi covid, menjadi salah satu faktor penyebab tingginya angka tersebut.

3. Jarak

Jarak juga menyumbang pada tingginya risiko tertular, loh mam. Sama halnya dengan protokol physical distancing, menjaga jarak lebih dari 2 meter dengan rekan kerja di kantor, setidaknya dapat dilakukan sebagai pencegahan awal. Ditambah fakta bahwa virus dapat menyebar melalui aerosol atau partikel kecil udara/gas dan terbang cukup jauh dan bertahan lama di udara.

Jadi bun, sambil tetap menjaga konsistensi kebersihan, rutin mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer, dan memakai masker, pastikan lingkungan juga terbebas dari tingginya risiko penularan. Meminimalisasi interaksi dan jarak dengan orang lain juga bisa mengurangi risiko penularan.




Kenali Ciri-Ciri Nyamuk Aedes Aegypti yang Jadi Penyebab Demam Berdarah

Sebelumnya

Cara Tepat Merawat Luka Bakar untuk Mencegah Infeksi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Health