PRESIDEN Prabowo Subianto menegaskan sikap Indonesia yang konsisten mendukung perdamaian dan penyelesaian konflik secara damai di tengah meningkatnya ketegangan antara Israel dan Iran. Dalam pernyataannya saat melakukan kunjungan resmi ke Rusia, Presiden menyoroti pentingnya deeskalasi dan diplomasi sebagai jalan keluar utama dari krisis geopolitik.
“Kita ingin semua turunkan suhu. Kita ingin cari penyelesaian jalan keluar yang damai untuk semua pihak,” ujar Presiden Prabowo saat transit di St. Petersburg, Rusia, Jumat (20/6) dikutip dari ANTARA. Ia menekankan bahwa keinginan Indonesia untuk perdamaian juga sejalan dengan sikap Rusia, khususnya dalam hubungannya dengan Iran.
Presiden Prabowo bertemu dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, dalam dua kesempatan selama kunjungannya ke Rusia pada 18–20 Juni 2025. Pertemuan pertama berlangsung di Istana Konstantinovskiy dalam format empat mata selama dua jam, sementara pertemuan kedua terjadi saat keduanya menjadi pembicara di Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg (SPIEF) 2025.
Dalam dialog di Istana, kedua pemimpin berdiskusi mengenai isu-isu bilateral, regional, hingga global. Meski tidak secara spesifik menyebutkan konflik Israel-Iran dalam pernyataan pers bersama, keduanya menegaskan pentingnya penyelesaian damai dan menghormati kedaulatan negara lain.
“Kami selalu ingin mengutamakan kolaborasi daripada konflik,” tegas Presiden Prabowo.
Di forum SPIEF 2025, Prabowo dan Putin turut mengulas bagaimana eskalasi konflik di Timur Tengah, termasuk perang Israel-Iran, memengaruhi stabilitas dan ekonomi global. Presiden Prabowo juga menjawab sejumlah pertanyaan terkait kedekatan Indonesia-Rusia dan pendekatan rekonsiliasi dalam menghadapi situasi konflik.
Sikap Presiden ini menunjukkan komitmen Indonesia sebagai negara yang menjunjung tinggi prinsip perdamaian dan diplomasi. Melalui hubungan internasional yang aktif dan dialog strategis, Indonesia berupaya menjadi bagian dari solusi dalam menjaga kestabilan kawasan dan dunia.
KOMENTAR ANDA