Ingatlah untuk tidak menetapkan ekspektasi yang terlalu tinggi untuk kita dan anak. Ketika anak sudah lelah belajar dari sekolah, kita masih juga menjejali mereka dengan tambahan les dan pengajaran mandiri di rumah. Bukan karena anak membutuhkannya, melainkan karena kita menganggap anak sebagai proyek yang harus sempurna dan lebih baik dari yang lain. Hal itu sangat menyedihkan.
Jangan sampai kita menganggap anak sebagai aset ekonomi yang kelak harus membalas jasa dengan memberikan kehidupan mewah dan uang banyak di hari tua kita. Jika itu yang terjadi, kita bisa kehilangan makna sebagai orangtua dan kehilangan kebahagiaan menyaksikan anak tumbuh sepanjang hidupnya.
Parenting sejatinya adalah jalan kita membimbing dan membekali anak dengan berbagai hal positif untuk mereka resapi dan aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Biarkan anak bebas bertumbuh tanpa harus dijejali kekhwatiran orangtuanya tentang kehidupan orang dewasa.
Kita boleh merencanakan, tapi bukan memaksakan setiap kehendak. Yang terbaik bagi kita, apakah itu yang terbaik bagi anak? Memaksa dan memenuhi pikiran anak dengan segudang ekspektasi orangtua bukanlah pertanda cinta. Percayalah, hyper parenting lambat laun akan menghancurkan diri kita dan si buah hati.
KOMENTAR ANDA