Ilustrasi/ Net
Ilustrasi/ Net
KOMENTAR

SEBENARNYA, sulit sekali menggambarkan situasi saat ini. Pandemi virus corona belum terkontrol dan kasus positif covid-19 terus meningkat.

Yang paling menjadi perhatian adalah kasus meninggalnya pasien anak positif Covid di Indonesia mencapai 30 persen. Padahal, anak adalah populasi paling rentan yang harus dilindungi.

Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr Aman Pulungan, Sp A (K), FAAP, FRCPI (Hon) mengungkap, kasus serupa juga terjadi di negara tetangga, Singapura dan Malaysia. Namun mereka mampu menekan angka kematian anak akibat corona.

"Baik lansia maupun anak-anak dan orang dewasa, memiliki kerentanan yang sama. Ketika keadaan anak sedang tidak baik, seperti gizi buruk, diare, maupun DBD, itu memperberat kondisi mereka bahkan bisa berakibat pada kematian," jelas dr Aman dalam channel YouTube Aa Gym.

Lebih lanjut Presiden Asosiasi Dokter Anak se-Asia Pacific itu mengungkap, bayi yang terinfeksi dan berhasil sembuh dari corona, masih memiliki gejala yang tertinggal hingga ia besar nanti. Di sinilah dibutuhkan kesadaran para orang dewasa untuk lebih melindungi anak-anak dari pandemi.

"Anak termasuk OTG (orang tanpa gejala). Mereka bisa saja menularkan kepada orang dewasa, bahkan sebaliknya. Seorang anak yang dinyatakan positif Covid dan memiliki gejala mual, muntah, serta diare dan tidak segera ditangani, feses dari sang anak juga dapat menularkan kepada orang dewasa," papar dia.

Untuk menekan angka tertularnya anak, pemerintah sebaiknya mengikuti beberapa langkah, yaitu:

1. Jumlah testing harus diperbanyak, baik itu rapid test, PCR, Swab test, dan lainnya. Jumlah tes ini harus 30 kali lebih banyak dari kasus yang muncul dan merata hingga ke pelosok daerah. Dan data hari cepat serta tepat.

2. Tracing atau pelacakan harus dilakukan semaksimal mungkin.

3. Isolasi atau karantina harus efektif dan semaksimal mungkin. Jangan sampai ada ODP apalagi PDP yang bebas keluar masuk suatu daerah padahal seharusnya ia sedang menjalani isolasi mandiri.

4. Lakukan physical distancing atau social distancing secara benar.

"Anak harus dilindungi semaksimal mungkin. Makanya, kami menyarankan sekolah untuk tidak dibuka dulu. Karena selama perjalanan ke sekolah, ada banyak virus yang bisa menjangkiti mereka. Dan setiba pulang dari sekolah, anak bisa saja menjadi pembawa virus," tegas Executive Council Dokter Anak se-Dunia ini.

Jadi mulai sekarang, perketatlah penjagaan terhadap anak, istirahat di rumah, imunisasi anak dengan komplit, monitor tumbuh kembang anak di rumah. Kemudian, ikuti protokol Covid, lihat gejala anak, dan konsultasi secara online.

"Bangsa yang besar adalah bangsa yang mampu melindungi anak melewati pandemi ini," tutup dr Aman.




Kenali Ciri-Ciri Nyamuk Aedes Aegypti yang Jadi Penyebab Demam Berdarah

Sebelumnya

Cara Tepat Merawat Luka Bakar untuk Mencegah Infeksi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Health