BANK Mega Syariah mencatat dana kelolaan wealth management mencapai Rp125 miliar per September 2025, angka ini meningkat 112% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Kontribusi terbesar berasal dari produk reksa dana syariah, yang tumbuh 433% secara tahunan (year on year / YoY) menjadi Rp 90 miliar
Kinerja positif tersebut sejalan dengan perkembangan industri. Per Agustus 2025, dana kelolaan industri reksa dana Indonesia yang tercermin dalam asset under management (AUM) tumbuh 10% secara tahunan.
Reksa dana sendiri menjadi salah satu produk wealth management yang dapat meningkatkan pertumbuhan bisnis perusahaan, dan diharapkan dapat terus berkontribusi positif terhadap pertumbuhan fee based income (FBI). Adapun pertumbuhan FBI Bank Mega Syariah pada September 2025 mencapai lebih dari Rp 7,1 miliar, tumbuh sebesar 16% dibandingkan bulan Agustus 2025.
Digital Business & Product Development Division Head, Benadicto Alvonzo Ferary mengatakan perkembangan Reksa Dana Syariah di Indonesia menunjukkan bahwa minat masyarakat Indonesia terhadap investasi syariah semakin meningkat. Hal ini didukung oleh berbagai faktor, seperti meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya investasi yang dikelola dengan prinsip kesyariahan, serta semakin banyaknya produk Reksa Dana Syariah yang tersedia di pasar.
Melihat peluang pada produk Reksa Dana Syariah, Bank Mega Syariah berkolaborasi dengan Batavia Prosperindo Aset Manajemen (BPAM) untuk memperluas akses masyarakat terhadap produk investasi berbasis syariah. Kolaborasi ini menghadirkan lima produk Reksa Dana Syariah yang mencakup berbagai kelas aset, mulai dari pasar uang hingga saham global yang dapat disesuaikan dengan profil risiko dan kebutuhan investasi masing-masing nasabah.
Kelima produk tersebut terdiri dari Reksa Dana Pasar Uang Syariah (Batavia Dana Kas Syariah Kelas A), Reksa Dana Pendapatan Tetap Syariah (Batavia Pendapatan Tetap Optimal Syariah) dan tiga produk Reksa Dana Saham Syariah (Batavia Dana Saham Syariah, Batavia Global ESG Sharia Equity USD dan Batavia Technology Sharia Equity US).
“Kelima produk ini dirancang untuk memberikan pilihan investasi yang beragam bagi nasabah, mulai dari instrumen berisiko rendah hingga tinggi, sesuai dengan prinsip syariah. Melalui variasi produk tersebut, nasabah dapat menyesuaikan strategi investasinya untuk mencapai tujuan keuangan jangka pendek maupun jangka panjang secara optimal,” ujar Benadicto.
Dalam memasarkan produk Reksa Dana Syariah ini, Bank Mega Syariah menyasar segmen nasabah prioritas dan nasabah umum. Nasabah sudah dapat membeli produk ini mulai 23 Oktober 2025 di seluruh cabang Bank Mega Syariah. Hingga akhir tahun, Bank Mega Syariah menargetkan dana kelolaan mencapai Rp 100 miliar.
Sebagai informasi, PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen (BPAM) adalah salah satu Manajer Investasi terkemuka di Indonesia yang telah berdiri sejak tahun 1996. BPAM telah mengelola berbagai produk Reksa Dana, termasuk Reksa Dana Syariah.   
 
 
								
 
										
																					 
														 
														 
														 
														 
														 
														
 
							 
							 
							 
							 
							
KOMENTAR ANDA