KASUS gagal ginjal di usia muda semakin meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Data Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) menunjukkan adanya lonjakan signifikan pada perawatan penyakit ginjal kronis sepanjang 2024. Kondisi ini memprihatinkan, sebab penyakit ginjal kerap baru terdeteksi ketika sudah masuk tahap lanjut.
Ada empat faktor utama yang memicu meningkatnya gagal ginjal pada usia produktif, dikutip dari Kompas:
Pertama, kebiasaan mengonsumsi makanan dan minuman tinggi gula. Tren minuman kekinian, soda, hingga energy drink yang populer di kalangan anak muda, berisiko memicu diabetes. Jika dibiarkan, kondisi ini dapat berujung pada gagal ginjal.
Kedua, faktor keturunan. Riwayat keluarga dengan penyakit ginjal meningkatkan risiko seseorang mengalami hal serupa. Karena itu, mereka yang memiliki faktor genetik disarankan menjaga pola makan, rutin berolahraga, serta melakukan screening kesehatan sejak dini.
Ketiga, minimnya deteksi dini. Banyak orang baru memeriksakan kesehatan ketika gejala sudah parah. Padahal, pemeriksaan rutin bisa mencegah kerusakan ginjal lebih lanjut.
Keempat, terbatasnya fasilitas biopsi ginjal. Alat ini penting untuk diagnosis dini, namun belum tersedia merata di seluruh wilayah Indonesia. Akibatnya, banyak pasien baru terdiagnosis ketika penyakit sudah memasuki stadium lanjut.
Peningkatan kasus gagal ginjal di usia muda menjadi alarm serius. Generasi muda diingatkan untuk lebih peduli terhadap pola hidup sehat: batasi konsumsi gula, perbanyak aktivitas fisik, serta rutin melakukan pemeriksaan kesehatan.
Menjaga ginjal sejak dini bukan hanya soal mencegah penyakit, tetapi juga investasi kesehatan untuk masa depan.
KOMENTAR ANDA