Cynthia Suci Lestari (Instagram/@lyfewithless)
Cynthia Suci Lestari (Instagram/@lyfewithless)
KOMENTAR

DI tengah hiruk-pikuk kehidupan modern yang serba cepat dan terus berkembang pesat, masyarakat kini semakin terdorong untuk membeli dan mengonsumsi berbagai produk baru, seolah kepemilikan menjadi simbol keberhasilan di era modern.

Namun, fenomena ini justru membuka sebagian mata masyarakat. Semakin banyak orang mulai menata ulang prioritas mereka. Gaya hidup sederhana cenderung mementingkan kualitas dibanding kuantitas. Baik soal konsumsi barang, maupun cara berpikir.

Lyfe With Less hadir sebagai komunitas penggiat gaya hidup minimalis pertama di Indonesia yang menjadi support group dan inspirator bagi orang-orang yang menjalaninya. Komunitas ini dibangun oleh Cynthia Suci Lestari, dan telah berjalan sejak Desember 2018.

Menurut, Cynthia, Lyfe With Less adalah sebuah komunitas bagi orang-orang yang ingin belajar menjalani gaya hidup minimalis.

"Kami berbagi inspirasi mengenai gaya hidup minimalis di Indonesia. Mengenalkan dan menyebarkannya agar teman-teman bisa lebih kenal dan bisa mengadaptasi gaya hidup minimalis dengan perspektif dan cara yang mudah dan lokal. Sejauh ini, kami adalah komunitas gaya hidup minimalis pertama di Indonesia," jelasnya, dikutip dari Fimela beberapa waktu lalu.

Cynthia telah menjalani gaya hidup minimalis sejak empat tahun sebelum membentuk Life With Less. Namun, saat itu ia sendiri tak menyadari bahwa apa yang dilakukannya adalah bagian dari gaya hidup minimalis. Kemudian, Cynthia memulai perjalanan hidup minimalisnya sebagai bagian dari proses penyembuhan diri saat menghadapi quarter life crisis sekitar tahun 2017.

Lyfe With Less berawal sebagai jurnal digital pribadi Cynthia yang bertujuan untuk mendokumentasikan perjalanannya dalam menerapkan gaya hidup minimalis. Seiring waktu, akun media sosial ini menarik perhatian banyak orang yang merasa terhubung dengan konten yang di dalamnya.

Interaksi yang intens dengan para pengikutnya mendorong Cynthia untuk mengembangkan Lyfe With Less menjadi komunitas yang lebih terstruktur, menjadi wadah bagi individu yang ingin belajar dan berbagi pengalaman tentang hidup minimalis.

Cynthia membangun Lyfe With Less dengan tujuan untuk mengedukasi masyarakat Indonesia tentang pentingnya hidup minimalis dan bijak dalam konsumsi.

Komunitas ini mendorong anggotanya untuk fokus pada hal-hal esensial dalam hidup, mengurangi kepemilikan barang yang tidak perlu, dan meningkatkan kesadaran terhadap dampak lingkungan dari pola konsumsi berlebihan.

Salah satu prinsip utama yang diajarkan adalah menanamkan rasa cinta terhadap barang yang sudah dimiliki dan menekankan pentingnya meningkatkan kepekaan terhadap rasa cukup.

"Lewat @lyfewithless saya bisa menggabungkan kecintaan saya terhadap dunia tulis menulis dan gaya hidup minimalis. Bonusnya, saya juga bisa terus belajar dari teman-teman yang sharing bersama saya di Lyfe With Less dan alhamdulilah saya juga merasa jadi manusia yang bermanfaat setelah mengelola Lyfe With Less," ujar Cynthia.

Lyfe With Less aktif mengadakan berbagai kegiatan untuk mendukung anggotanya dalam menerapkan gaya hidup minimalis. Salah satu program yang diinisiasi adalah “Saling Silang,” sebuah forum di mana anggota dapat menjual, menukar, atau memberikan secara gratis barang-barang hasil decluttering. Program ini bertujuan untuk memperpanjang masa pakai barang dan mengurangi limbah, sejalan dengan prinsip keberlanjutan.

Selain itu, komunitas ini juga mengadakan acara yang bersifat pertemuan langsung, seperti LWL MEET UP!, yang menjadi wadah diskusi bagi para pegiat gaya hidup minimalis di Indonesia. Pertemuan ini memungkinkan anggota untuk berbagi cerita, tips, dan inspirasi satu sama lain, mempererat tali silaturahmi, dan saling mendukung dalam perjalanan hidup minimalis.

Meskipun telah mencapai banyak hal melalui Lyfe With Less, Cynthia mengakui bahwa tantangan terbesar adalah mengubah mindset masyarakat yang terbiasa dengan pola konsumsi berlebihan. Namun, lewat konsistensinya dalam memberikan edukasi dan teladan nyata, ia berharap semakin banyak orang terdorong untuk menerapkan gaya hidup minimalis dan bijak dalam konsumsi, demi kesejahteraan bersama serta kelestarian lingkungan.

Perjalanan Cynthia Suci Lestari dalam membangun Lyfe With Less menjadi bukti nyata dedikasinya dalam menumbuhkan gerakan gaya hidup sederhana yang menekankan pentingnya hidup berkesadaran, sederhana, dan berkelanjutan.

Dipimpin Cynthia, Lyfe With Less menjadi sumber inspirasi bagi masyarakat Indonesia untuk memulai penerapan gaya hidup minimalis. Keberadaan komunitas ini turut berperan dalam menumbuhkan kesadaran akan pentingnya hidup sederhana dan konsumsi bijak demi kesejahteraan pribadi dan lingkungan.

Dengan memanfaatkan berbagai media digital seperti Instagram, podcast, dan situs web, Lyfe With Less konsisten mengedukasi masyarakat tentang pentingnya hidup minimalis.

Bagi Cynthia Suci Lestari, esensi hidup minimal tidak terletak pada seberapa banyak barang yang dikurangi, melainkan pada kemampuan untuk menyadari apa yang benar-benar penting. Ia percaya bahwa penerapan gaya hidup ini bersifat personal. Bentuk minimalis tiap orang pasti berbeda-beda sesuai dengan latar belakang, pengalaman, serta tujuan hidupnya.

Dengan memilah barang yang esensial, seseorang dapat mengoptimalkan fokus dan energi pada aspek hidup yang memberi nilai, serta memberi ruang untuk hal-hal yang lebih bermakna.




Kiprah Irene Sukandar, Ratu Catur Indonesia yang Mendunia

Sebelumnya

Mencari Keseimbangan Hidup yang Mindful dan Berdampak Nyata ala Sabrina Anggraini

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Women