Ilustrasi kamar tidur dengan lampu menyala terang. (Freepik)
Ilustrasi kamar tidur dengan lampu menyala terang. (Freepik)
KOMENTAR

BANYAK orang terbiasa tidur dengan lampu menyala, entah dari lampu kamar, televisi, atau ponsel di sisi tempat tidur. Namun, kebiasaan ini ternyata bisa berdampak buruk bagi kualitas tidur dan kesehatan tubuh.

Penelitian menunjukkan bahwa paparan cahaya saat tidur dapat mengganggu siklus tidur-bangun alami tubuh (circadian rhythm) yang diatur oleh cahaya. Ketika ritme ini terganggu, tubuh bisa kesulitan mengatur energi, tekanan darah, dan fungsi jantung.

“Paparan cahaya di malam hari dapat meningkatkan risiko penyakit metabolik seperti diabetes, hipertensi, dan obesitas,” ujar Dr. Anis Rehman, dokter spesialis penyakit dalam, dikutip dari Sleep Foundation.

Beberapa riset menunjukkan bahwa bahkan cahaya redup saat tidur bisa meningkatkan detak jantung dan tekanan darah, yang berujung pada meningkatnya risiko penyakit jantung.

Begitu juga dengan paparan cahaya biru dari layar ponsel atau televisi yang terbukti menurunkan produksi hormon melatonin — hormon alami yang membantu tubuh merasa mengantuk.

Selain itu, studi juga menemukan hubungan antara tidur dengan lampu menyala dan peningkatan risiko obesitas. Misalnya, perempuan yang terbiasa tidur dengan televisi menyala cenderung memiliki berat badan lebih tinggi. Sementara itu, tidur dengan lampu kecil yang redup seperti night light tidak menunjukkan efek yang sama.

Paparan cahaya saat tidur juga dikaitkan dengan peningkatan risiko diabetes karena dapat menurunkan sensitivitas tubuh terhadap insulin.

Agar tidur lebih berkualitas, para ahli menyarankan untuk melakukan hal-hal berikut ini:

  • Mematikan semua sumber cahaya saat tidur.
  • Menghindari penggunaan gawai sebelum tidur.
  • Menggunakan lampu berwarna merah redup jika benar-benar perlu pencahayaan malam.
  • Mendapatkan paparan sinar matahari alami di pagi hari untuk menjaga ritme biologis tetap seimbang.

Tidur dalam kegelapan ternyata bukan hanya soal kenyamanan, tetapi juga kunci menjaga kesehatan jantung, berat badan, dan metabolisme tubuh.




Waspada Gagal Ginjal di Usia Muda, Kenali Pemicu dan Cara Mencegahnya

Sebelumnya

Bubuk Akar Teratai, Benarkah Baik untuk Menjaga Kesehatan?

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Health