”MIRACLE Runway” Jakarta Fashion Week (JFW) 2026 bersama POND’S Age Miracle yang digelar pada Sabtu (1/11/2025) lalu menjadi puncak dari perjalanan kampanye terbarunya “Cheat Your Age” dalam melawan ageism—yaitu diskriminasi dan stereotip berdasarkan usia.
Sembilan perempuan terpilih tampil sebagai Miracle Models membawakan karya dari Studio Jeje, Christie Basil, dan Jan Sober, bersama tiga sosok inspiratif yakni Dian Sastrowardoyo, Eva Celia, dan Agnes Jennifer.
Tapak Dara oleh Studio Jeje
Melalui koleksi ini, Angelita Nurhadi berfokus pada perpaduan feminitas yang effortless dengan keahlian kriya yang halus. Terinspirasi dari puisi sunyi wildflowers (bunga-bunga liar) yang tumbuh di tepi jalan dan trotoar Jakarta, ‘Tapak Dara’ menangkap semangat kebebasan, kemampuan beradaptasi, kepercayaan diri, dan kekuatan dalam kelembutan. Layaknya cerminan perempuan yang selalu tumbuh dan mekar seiring berjalannya waktu. Seperti wildflowers yang selalu memperbarui diri di setiap musim, perempuan membawa keanggunan abadi yang semakin dalam di setiap babak kehidupan.
Melalui ‘Tapak Dara’, Studio Jeje dan POND’S Age Miracle ingin merayakan semangat ‘Cheat Your Age’ dari para perempuan yang terus tumbuh dengan indah, menua dengan anggun, dan berkembang tanpa henti, layaknya wildflowers.”
Glass Onion oleh Christine Basil
Terlihat sederhana, tetapi penuh makna–-koleksi ini menggambarkan proses menentukan diri manusia yang seperti mengupas kulit bawang. Proses membuka lapisan diri, layaknya saat mengupas bawang lapis demi lapis, saat berani menanggalkan topeng sosial, peran, dan ekspektasi yang melekat. Sampai akhirnya bertemu dengan keindahan inti yang paling sejati—diri yang jujur, rapuh, tapi juga paling murni. Koleksi ini menyimbolkan bahwa cantik bukan tentang lapisan luar yang menutupi, tapi keberanian menanggalkan lapisan itu karena kecantikan sejati lahir ketika kita jujur pada diri sendiri.
Di balik rancangan busana ini, tersirat pesan yang mengajak untuk memahami bahwa kecantikan itu seperti bawang—di mana usia terus bertambah, tapi diri kita yang sejati tidak pernah menua.
Time, Unveiled: Gilded Reverie oleh Jan Sober
Menghadirkan eksplorasi tentang keanggunan radikal dalam kematangan, melalui permainan minimalisme, tailoring yang lembut, dan pengendalian detail yang penuh rasa. Koleksi ini menyingkap kekuatan lembut dari keindahan yang tak lekang oleh waktu—menjaga keanggunan yang datang bersama usia. Tiap potongan mencerminkan keaslian yang begitu jujur, sekaligus berani dan halus. Koleksi ini merangkul keindahan usia di setiap lipatan, garis, dan tekstur yang membentuk sebuah perjalanan. Mempersembahkan keseimbangan antara struktur dan jiwa, tanpa meromantisasi atau menolak tanda-tanda waktu.
Esa Mahira Arman, Senior Brand Manager POND’S, menyampaikan bahwa Miracle Runway kali ini hadir untuk mengemban misi mematahkan ageism, terutama stereotip bahwa kulit yang youthful, elastis, dan glowing selalu terkait dengan umur muda.
“Ini merupakan tahun ke-4 POND’S bersama JFW. Tahun ini kita membawa misi untuk mematahkan ageism karena stereotip ini masih sangat terasa, terutama di fashion,” jelas Esa Mahira Arman. “Kami ingin menyuarakan ke semua perempuan di Indonesia: you can shine and miracles happens at any age.”
Andandika Surasetja, selaku Creative Director JFW, ikut berpendapat bahwa ageism adalah stigma yang tak terhindarkan di dunia fashion, namun kehadiran Miracle Runway menjadi format menarik yang merayakan keberagaman.
“Bagi saya sendiri Miracle Runway jadi suatu format yang menarik karena kita bukan cuma melihat karya terbaik saja, tapi memang ada journey dan story yang menyentuh. Ini sangat inspiring & empowering,” ujar Andandika. Ia menekankan bahwa ini adalah bentuk perlawanan terhadap ageism dengan menghadirkan perempuan-perempuan di atas 30 tahun sebagai pusat kekuatan di panggung Miracle Runway. 
KOMENTAR ANDA