Ilustrasi tangga yang seolah menyentuh langit. (Freepik AI)
Ilustrasi tangga yang seolah menyentuh langit. (Freepik AI)
KOMENTAR

PERNAHKAH kamu merasa seolah dunia memudar, dan doa-doa terasa tak berbalas? Ingatlah, Allah tidak pernah tidur. Setiap air mata yang jatuh, setiap bisikan hati yang kau sembunyikan, Dia mendengarnya. Ketahuilah, rencana-Nya untukmu jauh lebih indah dari impian terbesarmu.

Jangan biarkan keputusasaan merenggut cahayamu. Bangkitlah. Percayalah bahwa setiap kesulitan adalah cara-Nya untuk menguatkanmu. Di balik setiap kesedihan ada hikmah, di balik setiap cobaan ada pelajaran berharga. Jadikan iman sebagai perisaimu dan shalat sebagai sandaran terkuatmu.

Langit tidak selalu cerah, tapi mentari akan selalu terbit. Begitu juga hatimu. Isi kembali dengan harapan, sebab Dia-lah sumber segala harapan. Teruslah melangkah, karena di ujung jalan itu, ada keindahan tak terduga yang telah disiapkan-Nya untukmu.

Harapan itu satu-satunya yang membuat kita bertahan hidup. Harapan yang membuat kita kuat menghadapi sesulit apa pun kesulitan hidup, termasuk sekeras apa pun ujian fisik yang kita lalui setiap harinya. Karena kita punya harapan, bahwa hari esok akan lebih baik dari yang saat ini kita jalani.

Nyala harapan itulah yang sesungguhnya sulit dijaga. Banyak sekali distorsi dalam keseharian kita, entah yang datang dari orang lain maupun yang berasal dari diri sendiri. Distorsi dalam berbagai bentuk mulai dari kemalasan, kekhawatiran, ketakutan, kesedihan, hingga gesekan dan cibiran orang lain. Semua itu biasanya menyebabkan nyala semangat meredup, bahkan hampir mati.

Jika distorsi itu sedemikian kuat, lecutlah diri lebih kuat lagi. Katakan bahwa kita TIDAK SUDI kehilangan harapan yang kita bangun selama ini. Karena kita memahami di dalam harapan itu terkandung kebahagiaan. Ada tujuan yang ingin dicapai. Ada asa yang menjadi bahan bakar kita menjalani hidup hari demi hari.

Nyala harapan itu harus tetap membumbung tinggi, meskipun kita sedang tidak baik-baik saja. Menepi sejenak tak mengapa, demi memastikan harapan kita tidak akan tumbang.




Ingatlah, Manusia Paling Mulia Itu Tinggal di Rumah yang Teramat Sederhana

Sebelumnya

Jatuh Boleh, Menyerah Jangan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Tadabbur