Hampir 400.000 kelelawar di China diteliti terkait temuan virus serupa SARS-CoV-2/Net
Hampir 400.000 kelelawar di China diteliti terkait temuan virus serupa SARS-CoV-2/Net
KOMENTAR

SAAT ini, virus Corona tidak hanya menginfeksi manusia, tetapi juga hewan. Penelitian terbaru menemukan virus mirip Covid-19 menginfeksi kelelawar di China Selatan dan dikenal dengan BtSY2.

Penemuan itu merupakan hasil penelitian yang dilakukan para peneliti China dan Australia dari Universitas Sun Yat-sen di Shenzhen, Institut Pengendalian Penyakit Endemik Yunnan, dan Universitas Sydney.

Ada sekitar 149 kelelawar dari Provinsi Yunnan, yang berbatasan dengan Laos dan Myanmar, yang diteliti. Dan hasilnya, ada lima virus kemungkinan patogen bagi manusia, diantaranya virus Corona kelelawar atau BtSY2 tersebut.

“Virus ini mirip SARS-CoV-2 dan masih beredar di kelelawar China. Ini menimbulkan risiko kemunculan,” kata Prof Eddie Holmes, ahli biologi evolusi dan ahli virologi di Universitas Sydney.

Rekan Holmes, Prof Jonathan Ball, ahli virologi Universitas Nottingham, mengatakan, penemuan ini menjadi penting karena menunjuk potensi virus yang ada untuk menukar bit kode genetik mereka. Sebuah proses yang dikenal sebagai rekombinasi untuk membentuk patogen baru.

“Pesan utama yang dibawa pulang adalah bahwa kelelawar individu dapat menyimpan banyak spesies virus yang berbeda. Kadang kala menjadi tuan rumah bagi mereka pada saat yang bersamaan,” kata Ball.

“Koinfeksi semacam itu, terutama dengan virus terkait seperti virus Corona, memberikan kesempatan virus untuk menukar informasi genetik penting, yang secara alami memunculkan varian baru,” lanjut dia.

Penemuan ini seperti membenarkan kabar sebelumnya, bahwa virus Corona berasal dari kelelawar China. Karena, diperkirakan ada 400.000 orang terinfeksi virus yang dibawa oleh kelelawat setiap tahun di seluruh China Selatan dan Asia Tenggara.

Terkait BtSY2, virus ini memiliki karakteristik SARS, virus yang membunuh 774 orang dan menginfeksi 8000 orang dalam wabah pada 2003. Begitu pula dengan SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 hingga sekarang.

BtSY2 memiliki domain pengikat reseptor, yaitu bagian dari protein lonjakan yang digunakan untuk menempel ke sel manusia. Ini menunjukkan BtSY2 mungkin juga dapat menginfeksi manusia.

Jadi, berhati-hatilah pada kelelawar. Karena dipastikan ada lebih dari 400 ribu kelelawar terinfeksi virus BtSY2, yang serupa dengan virus SARS-CoV-2, penyebab penyakit Corona atau Covid-19.




Rakerkesnas 2024, Presiden: Indonesia Harus Bisa Manfaatkan Bonus Demografi

Sebelumnya

Tak Lagi Berstatus Ibu Kota, Jakarta Siap Melesat Jadi Pusat Perdagangan Dunia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News