HANNIE Hananto dikenal sebagai seorang fashion designer dengan karya-karyanya yang unik dan Indonesia banget. Di setiap perhelatan fashion show, Hannie selalu menghadirkan kejutan dan keunikan yang out of the box.
Dalam Spotlight 2024 Cultural Fusion, Hannie menghadirkan koleksi yang terinspirasi dari Afrika. Apa yang mendasari sang desainer memilih Afrika?
“Ada keinginan besar Indonesia untuk ekspor ke Afrika, saat ini Afrika adalah negara dunia ketiga yang mulai berkembang, masyarakatnya butuh kain bertekstur adem seperti batik. Untuk Spotlight 2024, saya berkolaborasi dengan batik Huza, batik Pekalongan, menghadirkan motif-motif geometris seperti yang biasa dipakai suku-suku tradisional di Afrika, termasuk Kongo. Masyarakat di sana sangat suka motif geometris dan bahan serupa batik,” ucap Hannie Hananto saat dijumpai Farah.id usai Opening Show Spotlight 2024 di Jakarta Convention Center, Kamis (12/12).
Hannie menambahkan, tantangan dalam pembuatan koleksi ala Afrika ini terletak pada pembuatan motif. Dibutuhkan waktu cukup lama membuat motif, termasuk untuk mencelup dan menyesuaikan warna. Untuk itu dibutuhkan waktu hampir empat bulan.
Adapun tren yang ia usung dalam koleksi di Spotlight 2024 mengacu pada fashion trend forecasting 2025-2026. Hannie memilih ‘retro nostagic’, mengacu pada tren masa lalu khususnya di era 70 hingga 80-an.
Dikenal sebagai desainer dengan konsep desain yang super unik, seperti koleksi Mbok Jamu yang ia hadirkan pada MUFFEST 2021atau koleksi One Line Art di ajang Jakarta Fashion Trend 2023, apa pesan Hannie Hananto kepada desainer muda Tanah Air?
“Bagi para newborn designer, ciptakan sendiri gaya yang kamu sukai, kembangkanlah, dan kamu tidak perlu melihat kiri dan kanan, ciptakan trenmu sendiri,” pungkas Ketua IFC (Indonesian Fashion Chamber) Chapter Jakarta 2020-2024 itu.
KOMENTAR ANDA