KTT kerjasama antar-agama G20/NET
KTT kerjasama antar-agama G20/NET
KOMENTAR

DUNIA sedang berjuang mengatasi krisis kompleks yang saling berkaitan, diantaranya adalah konflik kekerasan, melebarnya kesenjangan, perubahan iklim, penelantaran anak, pedagangan manusia, dan berkurangnya kepercayaan rakyat terhadap lembaga-lembaga pemerintahan nasional maupun internasional. 

Tantangan-tantangan ini menuntut kepemimpinan baru yang bervisi etis dan profetik, serta berwawasan global sekaligus lokal, untuk memastikan keterlibatan multi stakeholders yang komprehensif di seluruh sektor.

Menanggapi kebutuhan mendesak ini, Forum Antar Agama atau Interfaith G20 (IF20), bekerja sama dengan MIT-World Peace University dan Aliansi Antar Agama untuk Komunitas yang Lebih Aman, menyelenggarakan KTT kerjasama antar-agama G20.

Pertemuan puncak tokoh-tokoh antar-iman ini,  berlangsung di World Peace Dome di kota Pune pada tanggal 5-7 September 2023, bertujuan untuk membuka lebih banyak jalan bagi masa depan yang ditandai dengan keadilan sosial, perdamaian global, keberlanjutan pembangunan yang holistik dan komprehensif.

"Tema G20 tahun 2023, “Vasudhaiva Kutumbakam”, atau “Satu Bumi, Satu Keluarga, Satu Masa Depan”, yang diusung oleh Pemerintah India," kata Sekretaris Lembaga Hubungan dan Kerjasama Internasional Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Yayah Khisbiyah dalam keterangannya diterima Farah.id, Sabtu (9/9).

Dia menejalaskan, bahwa forum ini merangkum permasalahan yang kompleks dan mendalam. Selain itu, permasalahan lainya seperti bahaya ekonomi dan keuangan, konflik yang berkecamuk.

"Terkait dengan hal tersebut, lebih dari 110 juta orang terpaksa pindah, meningkatnya tekanan untuk memobilisasi pendanaan yang diperlukan untuk mengatasi perubahan iklim, agenda mendesak di bidang kesehatan dan pendidikan, ketegangan politik dan sosial, dan banyak lagi lainnya," ujarnya.

Inti dari pertemuan ini adalah pada seruan mendesak untuk bertindak guna perlindungan terhadap komunitas paling rentan di dunia.

Khususnya, pertemuan ini membahas tantangan-tantangan yang dihadapi oleh anak-anak, yang telah mengalami kerugian dan hambatan baru akibat pandemi global COVID-19, serta mereka yang dihadapkan pada kesenjangan dan gangguan yang terkait dengan perubahan iklim. Yang mendasari keseluruhan acara adalah tema utama menumbuhkan harapan untuk masa depan yang lebih baik.

KTT IF20 telah mempertemukan sekelompok pemimpin terkemuka yang terlibat secara mendalam dalam dimensi keagamaan dalam perdebatan global, mulai dari krisis sosio-ekonomi hingga agenda Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Forum ini menekankan langkah-langkah tindakan nyata yang dapat diambil dalam proses G20, menyoroti kekuatan transformatif dari kolaborasi antaragama. 

Dengan mempertemukan para pemimpin visioner ini, KTT Lintas Agama G20 bertujuan untuk menghasilkan solusi inovatif, mendorong dialog, dan menginspirasi perubahan yang berarti. Melalui pendekatan holistik yang mempertimbangkan perspektif agama dan etika, pertemuan ini berupaya membentuk dunia yang lebih inklusif, damai, dan berkelanjutan untuk semua.

Forum ini akan menawarkan platform bagi para pemimpin agama, perwakilan organisasi berbasis agama, pejabat pemerintah, organisasi internasional dan masyarakat sipil, serta akademisi dan peneliti dengan keahlian yang relevan, untuk berkumpul berbagi pengalaman dan memberikan penekanan tambahan terhadap saran-saran yang diidentifikasi sepanjang tahun sebagai persiapan.  




Kencangkan Dukungan ke Palestina, Universitas Siber Muhammadiyah Gelar Aksi Hybrid dan Penggalangan Dana

Sebelumnya

Kelompok Pro-Israel Serang Demonstran Pro-Palestina, Bentrokan Terjadi di Kampus UCLA

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News