Ilustrasi/Net
Ilustrasi/Net
KOMENTAR

BADAN Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyoroti tayangan pornografi dapat mempercepat rusaknya mental masyarakat akibat sensasi dan imajinasi buruk yang diciptakannya. Terlebih, tayangan pornografi tersebut dapat diakses dengan mudah, kapan dan di manapun, karena canggihnya teknologi.

“Saya kira, ini era disruption. Di era ini (perilaku masyarakat) cenderung individualis dan hedonis. Orang-orang ini ternyata stres-nya juga tinggi (karena paparan teknologi),” kata Kepala BKKBN Hasto Wardoyo di Banyuasin, Sumatera Selatan, Kamis (6/7), seperti dikutip dari web resmi BKKBN.

Hasto menuturkan, penduduk yang terkena mental emotional disorder atau gangguan emosi mental jumlahnya meningkat dengan signifikan, dari 6,1 persen pada 2021 menjadi 9,8 persen di 2022, berdasarkan data yang dihimpun Kementerian Kesehatan RI melalui riset kesehatan dasar (riskesdas).

Tayangan pornografi dapat memicu terganggunya kinerja otak akibat fantasi yang berlebihan. Seseorang yang terpapat pornografi akan didorong merasakan sensasi yang tidak nyata.

Adanya tindakan berulang ini kemudian membuat korban cenderung menutup diri, lebih senang hidup dalam fantasinya sendiri, dan secara perlahan menjadi ketergantungan yang pada akhirnya menyebabkan korban tidak bisa membedakan mana kehidupan nyata dan bukan.

Sebagai bentuk pencegahan sekaligus memerangi pornografi, Ia menyarankan agar Lembaga terkait segera memberikan edukasi seksual sejak dini, agar menimbulkan kesadaran dan mawas diri dari bahaya pornografi.

Sementara itu, pola piker masyarakat juga sebaiknya lebih dewasa dengan tidak menerjemahkan pendidikan seksual sebagai sexual intercourse (hubungan seksual), melainkan hanya sebatas memberikan pengetahuan yang juga dibatasi pada penekanan perbedaan antara laki-laki dan perempuan.

“Jangan semua orang tua kemudian memiliki pikiran kalau ada pelajaran seks menjadi kacau di sekolah. Sebab, saat ini pemikiran yang terbentuk adalah seperti itu. Jika anak diberikan pendidikan seksual, pasti pikirannya pada cara berhubungan seks. Ini yang menurut saya perlu diubah,” ujar Hasto.




Kelompok Pro-Israel Serang Demonstran Pro-Palestina, Bentrokan Terjadi di Kampus UCLA

Sebelumnya

Bintang Puspayoga: Angka Perkawinan Anak Menurun dalam Tiga Tahun Terakhir

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News